Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Terbaru WHO, 5 Studi Ungkap Efektivitas Vaksin Turun Terhadap Omicron

Kompas.com - 13/01/2022, 18:30 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan mingguan terbaru (3-9 Januari 2022) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa pada saat ini, epidemiologi global dari virus corona SARS-CoV-2 ditandai dengan munculnya varian Omicron, menurunnya prevalensi varian Delta, serta tingkat sirkulasi varian Alpha, Beta, dan Gamma yang sangat rendah.

Varian Omicron memiliki keunggulan pertumbuhan yang substansial dan cepat menggantikan varian lainnya.

Varian ini juga telah terbukti memiliki waktu penggandaan yang lebih pendek dibandingkan varian sebelumnya, bahkan di antara orang-orang yang sudah divaksinasi atau dengan riwayat infeksi Covid-19. Ini menambah bukti bahwa varian Omicron mampu mengindari kekebalan.

Sejak pembaruan terakhir pada 14 Desember 2021, enam penelitian telah membuktikan adanya pengurangan efektivitas vaksin terhadap varian Omicron, dengan empat dari studi tersebut memberikan perkiraan pertama terkait efektivitas vaksin terhadap penyakit yang disebabkan virus ini. Berikut adalah lima di antaranya:

Baca juga: Laporan Terbaru WHO, Ini 5 Negara dengan Kasus Baru Covid-19 Tertinggi

Studi di Afrika Selatan

Studi kasus dari Afrika Selatan menganalisis 133.437 hasil tes PCR pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dan ditemukan penurunan keefektifan vaksin Pfizer-BioNTech (Comirnaty) terhadap rawat inap, selama 14 hari setelah penerimaan dosis kedua selama 15 NoEfektivitas vaksinmber-7 Desember 2021, saat varian Omicron menjadi strain dominan di negara tersebut.

Keefektifan vaksin terhadap rawat inap selama periode ini sebesar 70 persen, turun dari 93 persen selama periode 1 September-31 Oktober 2021, saat varian Delta menjadi strain dominan.

Sementara studi lain yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, menilai efektivitas vaksin dari dosis booster Janssen-Ad26.COV2.S terhadap rawat inap karena Omicron pada petugas kesehatan di Afsel.

Efektivitas dua dosis vaksin Johnson & Johnson ini terhadap rawat inap dengan Omicron turun dalam 14-27 hari setelah booster.

Studi di Inggris

Studi dari Inggris yang belum ditinjau sejawat juga menemukan bahwa keefektifan vaksin gabungan dari vaksin Corminaty, Moderna atau AstraZeneca-Vaxzevria terhadap rawat inap karena infeksi varian Omicron, turun dari 72 persen pada 2-24 minggu setelah menerima dosis lengkap menjadi 52 persen setelah 25 minggu setelah dosis kedua.

Namun, kontribusi masing-masing vaksin untuk keefektifannya belum diketahui secara pasti.

Sementara itu, dosis booster vaksin mRNA meningkatkan efektivitas vaksin terhadap rawat inap 14 hari setelah vaksinasi menjadi 88 persen.

Baca juga: WHO: 50 Persen Penduduk Eropa Berpotensi Tertular Omicron dalam 2 Bulan ke Depan

Studi di Amerika Serikat

Sebuah studi dari Amerika Serikat yang belum ditinjau sejawat, menilai efektivitas Moderna dalam mencegah rawat inap karena Omicron dan Delta pada kelompok usia 18 ke atas dari sistem perawatan kesehatan selama 16-23 Desember 2021.

Meskipun jumlah partisipan yang diteliti tidak mencukupi, studi menemukan bahwa efektivitas vaksin yang tidak disesuaikan dalam mencegah risiko rawat inap akibat Omicron sebesar 16,5 persen untuk dua dosis dan 100 persen untuk tiga dosis.

Sementara itu, dalam mencegah infeksi Omicron sendiri, penelitian ini menemukan bahwa efektviitas vaksin selama 14-90 hari setelah dosis kedua sebesar 30,4 persen, dan turun menjadi 0 persen setelah 6 bulan pemberian dosis kedua.

Di kelompok orang dengan sistem imun yang sehat, tiga dosis vaksin ditemukan efektif melawan Omicron hingga 63,6 persen dengan median waktu tindak lanjut 36 hari. Namun, efektivitas ini secara substansial turun pada orang dengan gangguan kekebalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com