KOMPAS.com - Masyarakat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diminta mewaspadai adanya potensi curah hujan tinggi selama 3 hari ke depan. Dampak peningkatan curah hujan, berisiko terjadinya bencana hidrometeorologi.
Peringatan dini potensi peningkatan curah hujan di Jabodetabek ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Rabu (12/1/2022) malam.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, peringatan dini cuaca dengan curah hujan meningkat ini merupakan hasil dari monitoring perkembangan kondisi cuaca di Jabodetabek saat ini.
"BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini mengindikasikan adanya potensi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia, termasuk wilayah Jabodetabek," kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya.
Ia pun menambahkan, sebagian besar wilayah Jabodetabek termasuk wilayah yang diprediksikan mengalami puncak musim hujan pada periode Januari ini.
Baca juga: Jakarta Banjir, BMKG Sebut Curah Hujan Tertinggi di Kemayoran
Disampaikan bahwa potensi curah hujan tinggi ini juga merupakan dampak dari dinamika atmosfer yang ada.
Hasil analisis dinamika atmosfer, diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia di selatan Jawa dan pola tekanan rendah di Australia bagian utara.
Pola ini dapat membentuk pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah selatan Indonesia terutama di sekitar Laut Jawa bagian barat dan perairan selatan Banten dan Jawa Barat yang dapat mempengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang dapat terjadi di wilayah Jabodetabek sebagai berikut:
Baca juga: BMKG: Hujan Ekstrem di Palembang adalah Curah Hujan Tertinggi dalam 31 Tahun Terakhir
Kamis, 13 Januari 2022
Jumat, 14 Januari 2022
Sabtu, 15 Januari 2022
Untuk itu, kata Guswanto, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode 3 hari ke depan.
Sebab, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi ini dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Berikut Wilayah Berpotensi Curah Hujan Tinggi hingga 10 Februari 2020
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.