Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Laut Steller, Mamalia Laut yang Punah Kurang dari Tiga Dekade

Kompas.com - 08/01/2022, 19:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comSapi laut steller adalah mamalia laut yang sangat besar dan sudah punah kurang dari tiga dekade. Bagaimana sejarahnya?

Penemuan sapi laut steller

Sapi laut pertama kali ditemukan pada tahun 1741 oleh ilmuwan Jerman bernama Georg W. Steller. Sapi laut ditemukan ketika ekspedisi pelayaran di Samudera Pasifik bagian utara. Sapi laut dalam klasifikasi masuk ke dalam satu famili dengan dugong, yaitu Dugongidae. Nama ilmiah sapi laut steller adalah Hydrodamalis gigas.

Hewan ini disebut jauh lebih besar dari manatees dan dugong. Sayangnya, tidak ada bukti fosil yang ditemukan dan diawetkan untuk hewan ini.

Karakter fisik sapi laut steller

Sapi laut steller memiliki panjang 9 sampai 10 meter dengan berat diperkirakan mencapai 10 ton. Bentuk fisiknya lebih mirip dengan dugong. Bentuk kepalanya kecil dengan badan yang lebar. Sapi laut memiliki ekor seperti garpu dan dengan posisi horizontal.

Besarnya badan sapi laut diduga sebagai adaptasi tubuhnya untuk berenang di perairan dingin. Badannya sangat tebal sebagai insulasi agar ia tidak kedinginan.

Sapi laut tidak memiliki gigi. Hewan mamalia ini menggunakan pelat di dalam mulutnya untuk menghaluskan makanan. Oleh karena itu, hewan ini hanya memakan makanan lunak, seperti rumput laut.

Baca juga: Dugong, Morfologi, Pola Makan, dan Cara Berkembang Biak

Punahnya sapi laut steller

Sapi laut steller dinyatakan punah pada tahun 1768, hanya 27 tahun sejak pertama kali ditemukan. Hal ini dipicu dari perburuan liar dari Rusia. Para pemburu berlomba-lomba mendapatkan anjing laut atau sapi laut steller yang paling besar. Total populasi yang habis akibat perburuan diperkirakan mencapai 2.000 ekor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com