Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teleskop Luar Angkasa James Webb Mengorbit 1,5 Juta Km dari Bumi, Apa Alasannya?

Kompas.com - 05/01/2022, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peluncuran teleskop luar angkasa James Webb menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu selama ini.

Dan akhirnya pada 25 Desember tahun lalu, teleskop yang menghabiskan $10 Miliar (sekitar Rp 144 miliar) dalam pembuatannya itu berhasil diberangkatkan.

James Webb merupakan suksesor teleskop sebelumnya, Hubble yang telah mempelajari langit dari orbit Bumi selama lebih dari tiga dekade.

Baca juga: Tertunda Beberapa Kali, Teleskop James Webb Sukses Diluncurkan ke Luar Angkasa

Itu mengapa untuk mempelajari alam semesta lebih detail lagi, James Webb akan berukuran lebih besar, kompleks, dan lokasi orbitnya lebih ekstrem daripada pendahulunya.

Observatorium baru ini, setelah diluncurkan akan bergerak lebih jauh lagi menuju 'pos' nya yang disebut Titik Lagrange Matahari-Bumi 2 (L2) yang berada 1,5 juta kilometer dari Bumi.

Tapi apa sebenarnya alasan James Webb ditempatkan di orbit yang berada 1,5 juta kilometer dari Bumi?

Mengutip Live Science, Selasa (4/1/2022) titik Lagrange adalah titik-titik stabil secara gravitasi, di mana wahana antariksa kurang lebih dapat 'parkir' dan mempertahankan posisi relatif yang sama tanpa menghabiskan banyak bahan bakar.

Tapi James Webb berada di L2 bukan untuk tujuan propelan, melainkan supaya berada pada posisi yang tetap tenang.

James Webb didesain untuk melihat alam semesta dengan menggunakan cahaya inframerah (IR). Untuk menangkap sinyal IR yang paling redup, instrumen ilmiah Webb harus tetap sangat dingin.

Jadi, observatorium itu memasang pelindung matahari lima lapis yang akan sebesar lapangan tenis jika dibuka sepenuhnya.

Tapi pelindung matahari tak akan memberikan perlindungan yang diperlukan jika menghadap jauh dari matahari. Di sinilah fungsi teleskop ditempatkan di L2.

"Apa yang istimewa dari orbit ini adalah memungkinkan teleskop tetap sejajar dengan Bumi saat bergerak mengelilingi matahari. Hal ini memungkinkan pelindung matahari melindungi teleskop dari cahaya dan panas dari Matahari dan Bumi," tulis NASA dalam penjelasan mereka.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, instrumen Webb akan beroperasi pada suhu sekitar minus 225 derajat Celcius.

Sementara itu, suhu di sisi panas teleskop, antena komunikasi, dan peralatan ilmiah lainnya berada pada suhu berkisar 88 derajat Celcius.

Baca juga: Diluncurkan Akhir Desember 2021, Ini Fakta Teleskop Luar Angkasa James Webb

"Perbedaan suhu antara sisi panas dan dingin teleskop sangat besar. Anda hampir bisa merebus air di sisi panas, dan membekukan nitrogen di sisi dingin," tambah penjelasan NASA.

Setelah diluncurkan, Webb akan membutuhkan waktu sekitar 30 hari untuk sampai ke tujuannya

Setelah berlindung di orbit sekitar L2 Webb akan melingkari titik tersebut, tak hanya berada dalam posisi diam.

Selanjutnya, teleskop akan mempelajari beberapa bintang dan galaksi pertama di alam semesta, serta mengidentifikasi planet ekstrasurya terdekat untuk kemungkinan tanda-tanda kehidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com