Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Remaja Klitih di Yogyakarta, Psikolog Sebut Keluarga Jadi Faktor Penyebabnya

Kompas.com - 30/12/2021, 16:00 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Media sosial baru-baru ini digemparkan dengan aksi kejahatan jalanan atau kerap disebut klitih yang dilakukan remaja di Yogyakarta. Aksi viral ini kemudian ramai diperbincangkan di Twitter, bahkan muncul tagar #SriSultanYogyaDaruratKlitih.

Aksi klitih adalah salah satu kejahatan jalanan, yang kebanyakan dilakukan remaja, dan istilah ini populer di Yogyakarta.

Dugaan aksi klitih ini sebelumnya dibagikan oleh salah satu netizen yang mengaku dipepet oleh seseorang saat berkendara di daerah underpass Jalan Kaliurang, Yogyakarta.

Ketika itu pelaku menggunakan motor dan mendekati dari sebelah kiri lalu memegang tangan korban.

Tak lama, korban menyadari bahwa lengannya terluka karena disayat oleh benda tajam.

Baca juga: Mengenal Psikopat, Kriminalitas Remaja Jadi Faktor Risikonya

 

Terkait fenomena klitih ini, Praktisi Psikologi di Kota Solo Hening Widyastuti mengungkapkan, bahwa wilayah Yogyakarta sebenarnya jauh dari kenakalan remaja.

Akan tetapi, menurutnya saat ini ada banyak pergeseran nilai-nilai ataupun norma di keluarga dalam pola pendidikan, serta pola asuh keluarga terhadap anak. Terlebih, banyak orang tua yang sibuk mencari nafkah karena kebutuhan ekonomi.

Misalnya pada mereka dengan ekonomi menengah ke bawah yang harus menyekolahkan dan memberi makan anak-anaknya sehingga waktu untuk anak tersita hanya untuk mencari uang.

"Pada usia remaja biasanya mereka mulai renggang (hubungannya dengan keluarga), mulai punya kelompok kecil dari teman-teman mereka. Mereka sudah mulai merasa sudah besar padahal belum, secara pola pikir belum dewasa. Karena merasa dia sudah dewasa akhirnya mulai merenggang dari orang tua," ujar Hening saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Dijelaskan Hening, kenakalan remaja seperti aksi klitih remaja di Yogyakarta juga bisa dipengaruhi oleh mudahnya akses ke media sosial di mana terdapat banyak konten kekerasan.

Baca juga: Viral Remaja Nekat Hentikan Truk, Ini Penyebabnya Kata Psikolog

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com