Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Orang dengan Super-Immunity dan Terpapar Omicron Tak Bisa Terinfeksi Lagi?

Kompas.com - 27/12/2021, 17:03 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Respons kekebalan penyintas Covid-19 atau pasien yang sembuh dari infeksi virus corona akan bertambah lebih kuat setelah divaksin. Namun, benarkah mereka yang memiliki super-immunity tak bisa terinfeksi lagi saat terpapar varian Omicron?

Penyintas corona yang mendapatkan dosis pertama vaksin, antibodinya setara dengan orang yang memperoleh vaksin dosis lengkap dan tidak pernah terinfeksi.

Respons kekebalan yang dimiliki oleh penyintas Covid-19 disebut super-immunity atau kekebalan super, dan para ilmuwan menyebutnya hybrid-immunity atau kekebalan hibrida.

Baca juga: 46 Kasus Omicron di Indonesia, Apa Gejalanya? Ini Penjelasan Satgas

Lantas, orang dengan super-immunity dan terpapar varian Omicron, apakah benar tidak dapat terinfeksi lagi?

Sebagai informasi, varian Omicron merupakan varian terbaru dari Covid-19 yang mempunyai 32 mutasi di protein spike.

Varian B.1.1.529 ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan terus menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Menjawab pertanyaan tersebut, ahli biologi molekuler Ahmad Utomo mengatakan bahwa seseorang dengan super-immunity dan telah terpapar virus corona jenis Omicron, tetap dapat kembali terinfeksi Covid-19.

“Kalau hanya terinfeksi tentu masih bisa,” kata Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/12/2021).

Namun, kemungkinan kondisi orang yang telah divaksin dan pernah terpapar virus corona tidak akan berkembang menjadi lebih parah.

Baca juga: Varian Omicron Sebabkan Kekhawatiran Baru bagi Pasien Long Covid

Manfaat divaksin Covid-19

Ahmad menambahkan, gejala ringan yang ditimbulkan dari infeksi varian Omicron merupakan salah satu manfaat dari vaksinasi.

“Kita sekarang hidup di era pasca-vaksinasi. Seandainya Omicron itu lahir di 2020 awal, vaksinasi belum ada, itu mungkin jauh lebih banyak korbannya,” paparnya.

Vaksin, lanjut dia, terbukti masih efektif mencegah virus corona berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.

Untuk itu, masyarakat yang memang memenuhi syarat mendapatkan vaksinasi, agar sesegera mungkin mendapatkan vaksin.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap Kurang Efektif Lawan Varian Omicron, Jangan Abaikan Protokol Kesehatan

Sementara itu, studi biologi molekuler yang terbaru juga tidak ada indikasi bahwa Covid varian Omicron lebih rendah atau lebih ringan dibandingkan varian-varian virus corona yang telah ada sebelumnya.

“Buktinya (varian Omicron) masih mampu menginfeksi sel manusia,” ujarnya.

Sehingga, masyarakat perlu untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti patuh memakai masker, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Sebagai tambahan informasi, hingga 26 Desember 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat adanya 46 kasus infeksi Omicron. Dari sebagian besar kasus yang dilaporkan tersebut tanpa gejala atau mempunyai gejala ringan seperti flu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com