Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Saturasi Oksigen pada Bayi Baru Lahir Cegah Kematian akibat PJB

Kompas.com - 20/12/2021, 19:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Para ahli mengingatkan betapa pentingnya melakukan pemeriksaan saturasi oksigen pada bayi baru lahir untuk mencegah kematian akibat Penyakit Jantung Bawaan (PJB).

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, sekitar 80 persen dari bayi baru lahir yang meninggal 6 hari pertama setelah kelahirannya ternyata diakibatkan oleh kelainan kongenital. 

Angka ini menyumbang angka kematian bayi sekitar 7 persen. Di antara kelainan kongenital tersebut, Penyakit Jantung Bawaan (PJB) menjadi penyebab kematian bayi yang cukup signifikan. 

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Kesehatan (CDC) bahkan menyebutkan bahwa 1 dari 100 bayi baru lahir di dunia mengalami Penyakit Jantung Bawaan (PJB). 

Data Angka Kelahiran di Indonesia berdasarkan pencatatan akta lahir di Dukcapil Kementerian Dalam negeri RI antara Januari – Juni 2021 terdapat 376.610 jiwa. 

Apabila angka kematian bayi di Indonesia adalah 21,12 per 1000 kelahiran (data tahun 2019) jika jumlah bayi lahir sekitar 1.000.000 jiwa setahun, diperkirakan bayi meninggal lebih dari 21 ribu jiwa selama tahun 2020. 

Sehingga, berdasarkan data tersebut, perkiraan bayi lahir dengan PJB antara Januari-Juni 2021 adalah sekitar 4.000 jiwa, dan sekitar 1.000 bayi di antaranya memiliki penyakit jantung bawaan kritis.  

Baca juga: Kapan Saturasi Oksigen Dianggap Berbahaya dan Harus ke Rumah Sakit?

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Risma Kerina Kaban, SpA(K) mengatakan, deteksi dini dengan pemeriksaan saturasi oksigen pada bayi baru lahir menjadi hal yang penting karena kebanyakan penyakit jantung bawaan tidak memiliki gejala yang mudah dicurigai.

"Kebanyakan bayi yang mengalami penyakit jantung bawaan kritis tidak ditemukan gejala saat lahir," kata Risma dalam media briefing IDAI bertajuk Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada Bayi Baru Lahir, Senin (13/12/2021).

Oleh karena itu, kata Risma, skrining untuk Penyakit Jantung Bawaan Kritis dapat membantu mengidentifikasi beberapa kasus untuk menegakkan diagnosis dan pengobatan yang cepat, dan dapat mencegah kecacatan atau gangguan yang berakibat fatal.

Pemeriksaan saturasi oksigen bayi baru lahir

Dalam kesempatan yang sama, Ketua UKK Kardiologi IDAI, dr Rizky Adriansyah, SpA(K) menjelaskan, pemeriksaan saturasi oksigen menjadi penting karena dapat membantu agar tidak terjadi keterlambatan deteksi bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan.

Sebab, keterlambatan deteksi PJB, dengan pemeriksaan saturasi oksigen bayi baru lahir ini akan berdampak buruk sampai menyebabkan bayi meninggal tanpa diketahui penyebabnya.

Baca juga: Saturasi Oksigen Menurun Saat Rumah Sakit Penuh, Lakukan Proning dan Breathing Excercise

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com