Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan jika Terinfeksi Varian Omicron?

Kompas.com - 20/12/2021, 08:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

2. Beritahu semua orang yang berkontak langsung dalam sepekan terakhir

Secara umum, panduan tentang isolasi, pemantauan, dan pengobatan cenderung sama seperti pada varian sebelumnya.

Dr Sax menegaskan, ketika Anda dikonfirmasi terpapar Covid-19, beritahu orang-orang yang pernah berkontak langsung dalam sepekan terakhir agar mereka dapat menjalani tes Covid.

“Banyak orang berpikir jika terinfeksi varian Omicron adalah sebuah kegagalan. Ini (Omicron) adalah varian yang sangat menular. Banyak orang yang akan ditularkannya," ungkap Jha. 

Jangan lupa untuk memberi tahu dokter yang menangani, terutama jika memiliki penyakit penyerta, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes yang berisiko lebih tinggi.

Baca juga: 5 Fakta Varian Omicron yang Sudah Masuk ke Indonesia

3. Pilihan pengobatan

Para ahli mengatakan, sangat penting untuk selalu memantau gejala Covid-19 yang disebabkan varian Omicron. Gunakan alat pulse oximeter untuk mengamati kadar oksigen dalam darah.

Untuk diketahui, pembacaan kadar oksigen pada orang sehat biasanya sekitar 95 hingga 99 persen. Artinya, Anda harus mewaspadai jika kadar oksigen turun menjadi 93 persen atau bahkan lebih rendah.

Konsultasikan dengan dokter, apakah terapi antibodi monoklonal dapat dilakukan untuk membantu tubuh melawan Covid-19 dan menurunkan risiko penyakit parah, terutama bagi orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi.

Kendati terapi monoklonal diduga tidak efektif dalam melawan varian Omicron, ahli epidemiologi rumah sakit dan spesialis penyakit menular pediatrik di N.Y.U. Langone, Dr. Jennifer Lighter menjelaskan hal ini masih terus dikaji.

Sejauh ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengizinkan penggunaan obat oral atau minum produksi Pfizer dan Merck untuk digunakan pasien di rumah.

4. Lakukan tes PCR jika berkontak langsung dengan orang yang positif varian Omicron

Dalam kasus ini, CDC menyebutkan bahwa orang yang divaksinasi lengkap tidak perlu dikarantina setelah kontak dengan seseorang yang memiliki Covid-19 kecuali mereka memiliki gejala.

Akan tetapi, mereka harus dites PCR dalam lima sampai tujuh hari setelah kontak, dan tetap menggunakan masker selama 14 hari meski tidak bergejala.

Penyintas Covid-19 berisiko terinfeksi ulang akibat varian Omicron

Penyintas Covid-19 dinilai berisiko mengalami infeksi ulang akibat varian Omicron. Hal ini diakibatkan, tingkat perlindungan yang didapatkan dari infeksi sebelumnya sangat bervariasi.

Vaksin yang ada saat ini diduga tidak efektif dalam mencegah paparan varian Omicron. Kendati demikian, vaksin tetap mencegah keparahan penyakit dan kasus rawat inap.

“Sayangnya, infeksi ulang setelah orang-orang ternfeksi Covid sebelumnya, dapat terjadi dan perlindungan dari infeksi sebelumnya sangat bervariasi serta tidak dapat diprediksi. Beberapa orang sepertinya terlindungi dan tidak tertular Covid lagi, dan ada juga yang bisa tertular lagi bahkan penyakit yang cukup parah," papar Dr David Rubin, direktur PolicyLab di Rumah Sakit Anak Philadelphia.

Baca juga: Varian Omicron Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Jenis Masker yang Disarankan Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com