Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Kesehatan Masyarakat, Ini 5 Strategi yang Akan Dilakukan Kemenkes

Kompas.com - 10/12/2021, 10:31 WIB
Zintan Prihatini,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memang menyita perhatian dan sangat memengaruhi fasilitas kesehatan. Namun, berbagai layanan kesehatan di luar Covid-19 pun penting untuk diperhatikan, khususnya pelayanan primer untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, drg Kartini Rustandi, M.Kes dalam kegiatan bertajuk Ekspose Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Jawa Tengah yang digelar Kemenkes, Kamis (9/12/2021).

Menurutnya, meningkatkan layanan kesehatan seperti penguatan kesehatan dasar (primary health care) harus dilakukan.

Hal itu tentu saja harus didorong dengan upaya promotif dan preventif didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia di Papua Masih Sangat Rendah, Ini Penjelasan Kemenkes

"Perwujudan dari kebijakan dan strategi tersebut dapat dilakukan dengan meningatkan kesehatan masyarakat," kata Kartini.

Dipaparkan Kartini, ada lima strategi yang bisa dilakukan, di antaranya:

  1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, KB, dan kesehatan reproduksi.
  2. Percepatan perbaikan gizi.
  3. Pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
  4. Peningkatan pengendalian penyakit.
  5. Penguatan sistem kesehatan, obat, dan makanan.

"Untuk itu presiden (Jokowi) mengatakan, kalau kita mau menjadikan Indonesia unggul, jangan sampai ada stunting, jangan sampai ada kematian bayi," ungkapnya.

Selain itu, dia menyebut masalah Covid-19 juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.

Pasalnya, sejak pandemi melanda dunia termasuk Indonesia, sistem pelayanan kesehatan cenderung mengutamakan penanganan pasien Covid-19.

"Ketika terjadi Covid, pelayanan dasar misalnya posyandu, pelayanan imunisasi terhambat. Setiap pandemi akan membuat masyarakat bukan hanya Indonesia menjadi lebih baik, menjadi lebih sehat, dan menjadi lebih peka yang membuat satu perubahan besar," imbuh Kartini.

Sementara itu, dia berkata bahwa perubahan besar terjadi pada perilaku masyarakat dunia, seperti pada penggunaan masker selama pandemi Covid-19.

"Dari pengalaman selama Covid kita lihat ada hal yang menarik. Kita perlu mempersiapkan masyarakat kita untuk lebih aware menjaga dirinya. Artinya sebelum sakit dia (masyarakat) harus tau," tegasnya

Kemudian, Kartini mengatakan, bahwa skrining atau deteksi dini dinilai penting dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit terkait dengan komitmen Kemenkes dalam transformasi sistem kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr Yulianto Prabowo M.Kes memaparkan, untuk memperkuat sistem kesehatan masyarakat, Jawa Tengah telah menggunakan strategi dari Germas yang diatur dalam Peraturan Gubernur atau Pergub Jateng No. 35 Tahun 2017.

"Implementasi (Germas) memang tidak mudah. Maka kita mencoba di Jawa Tengah lingkungannya kita kondusifkan dengan Pergub Jateng No 35 Tahun 2017," tuturnya.

Yulianto menjelaskan, regulasi Germas di provinsi dan kab/kota di Jawa Tengah berdasarkan Pergub Jateng No 35 Tahun 2017 dimaksudkan untuk mempercepat, menyelaraskan kegiatan dan tindakan upaya promotif serta upaya preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk.

Selain itu Pergub ini juga disebutnya dapat menjadi acuan untuk menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan.

Baca juga: Kapan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dilaksanakan? BPOM: Keputusan Ada di Kemenkes

"Germas harus dilakukan semua komponen masyarakat," katanya.

Sementara itu, dia menyampaikan berbagai kegiatan Germas yang telah dilakukan di Jawa Tengah sebagai upaya melindungi kesehatan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:

  • Peningkatan aktivitias fisik.
  • Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi.
  • Peningkatan pencegahan penyakit
  • Deteksi dini penyakit tidak menular pegawai dan masyarakat melalui Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU-PTM).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com