Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Pandemi Selanjutnya Disebut Lebih Parah dari Covid-19 | Daftar Wilayah Berpotensi Banjir

Kompas.com - 08/12/2021, 07:19 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ilmuwan yang mengembangkan vaksin AstraZeneca memperingatkan, pandemi Covid-19 kemungkinan akan berlangsung lebih lama dan dia juga memprediksi pandemi selanjutnya bakal lebih parah dibanding saat ini.

Selain paparan penemu vaksin AstraZeneca Dame Sarah Gilbert, berita lain dari tanah air yang dikulik dari sudut pandang sains menjadi berita populer lainnya.

Mulai dari memahami istilah ekshibisionisme, gangguan kesehatan mental yang disebut netizen mungkin dialami perempuan berinisial S yang memamerkan alat vitalnya di bandara YIA Yogyakarta.

Kemudian melihat fenomena letusan gunung Semeru dan jaminan kesuburan di masa depan, hingga daftar wilayah berpotensi banjir dari BMKG.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Selasa (7/12/2021) hingga Rabu (8/12/2021).

Pandemi selanjutnya diperkirakan lebih mematikan dari Covid-19

Salah satu penemu vaksin AstraZeneca Dame Sarah Gilbert memperingatkan, tampaknya pandemi Covid-19 akan berlangsung lebih lama, bahkan pandemi berikutnya diprediksi bisa lebih buruk.

Gilbert memaparkan bahwa terlepas dari dampak pandemi Covid yang dimulai sejak dua tahun lalu, penyakit yang muncul selanjutnya mungkin lebih menular dan diklaim lebih mengancam.

"Ini bukan kali terakhir virus mengancam hidup dan mata pencarian kita. (Pandemi) yang berikutnya bisa lebih buruk. Bisa lebih menular, atau lebih mematikan, atau keduanya,” ujarnya.

Ahli vaksinologi di Universitas Oxford tersebut menegaskan, perkembangan ilmu pengetahuan yang didapat selama meneliti virus corona tidak boleh hilang dan harus terus didalami.

Selengkapnya baca di sini:

Penemu AstraZeneca: Pandemi Selanjutnya Lebih Mematikan dari Covid-19

Apa itu ekshibisionisme?

Media sosial kembali dihebohkan dengan video viral seorang wanita berinisial S yang memamerkan payudara dan alat kelaminnya di Bandara YIA (Yogyakarta International Airport) di Kulon Progo.

Banyak orang menyebut perilaku pamer alat vital wanita tersebut sebagai ekshibisionisme. Namun, psikiater dr Adhitya S Ramadianto, SpKJ menjelaskan bahwa aksi S belum tentu dapat disebut ekshibisionis.

Sebab, motif di balik perilakunya sendiri masih belum diketahui.

"Karena rasanya penting (agar) kita enggak serta-merta menyatakan S itu ekshibisionis. Karena kita belum tahu motivasi di balik perilakunya tersebut," jelas Adhitya kepada Kompas.com, Senin (6/12/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com