KOMPAS.com - Target Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 7 adalah tentang Energi Bersih dan Terjangkau. Pada tahun 2030, ditargetkan bahwa semua penduduk Bumi memiliki akses untuk energi yang terjangkau dan modern, salah satunya listrik.
Masih banyak negara yang tidak memiliki akses terhadap listrik. Padahal, listrik memiliki banyak manfaat bagi manusia, seperti bidang sosial, ekonomi, bahkan kebutuhan sehari-hari. Berikut adalah negara dengan akses listrik paling minim di dunia.
Negara dengan akses listrik paling minim adalah Sudan Selatan. Hanya 7 persen penduduknya yang memiliki akses terhadap listrik. Bahkan, hanya kurang dari 1 persen rumah di Sudan Selatan yang dibangun dengan baik dan kokoh seperti rumah modern pada umumnya.
Chad merupakan negara di Afrika yang masih minim akses listrik. Hanya 8 persen penduduknya yang menggunakan listrik. Suplai energi di negara ini masih sangat terbatas. Energi di negara ini masih memanfaatkan energi geotermal yang berasal dari kayu.
Baca juga: Negara Tanpa Sungai di Dunia dan Sumber Air yang Digunakan
Masih di Afrika, Burundi menduduki peringkat ketiga negara dengan akses listrik paling sedikit. Burundi juga sangat kekurangan suplai energi untuk menjadi pembangkit tenaga listrik. Sedikit penduduk yang bisa menikmati listrik masih mengandalkan pembangkit listrik tenaga air. Sayangnya, ketika musim panas, semua energi listrik akan padam karena kekeringan.
Sumber energi lain yang digunakan di negara ini adalah kayu, arang, dan sisa pertanian. Alternatif energi yang mungkin digunakan adalah energi matahari dan angin. Pemerintah setempat sedang berupaya mengembangkan penggunaan energi matahari untuk daerah pedesaan.
Penduduk Malawi yang memiliki akses terhadap listrik hanya sebesar 11 persen. Pemerintah Malawi tengah mengembangkan pembangkit listrik dengna tenaga angin, matahari, dan biogas untuk membuat listrik menjangkau lebih banyak daerah di negaranya.
Itu dia negara-negara dengan akses listrik terendah. Pasti tidak terbayang hidup tanpa akses listrik, ya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.