Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2021, 20:15 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Siapa sangka kalau kumis panjang pada marsupial kekar, setan Tasmania (Tasmanian Devil) ternyata menyimpan rahasia hidupnya.

Dan kini peneliti dapat mengetahui rahasia yang disembunyikan hewan tersebut. Lalu, apakah itu?

Mengutip Phys, Sabtu (4/12/2021) kumis setan Tasmania itu rupanya menyimpan jejak kimiawi yang dapat membantu peneliti setidaknya selama sembilan bulan ke belakang, mengetahui kebiasaan mereka seperti saat mencari makan, penggunaan habitat, serta bagaimana mereka merespons perubahan lingkungan.

Baca juga: Dipindahkan ke Pulau Baru, Setan Tasmania Malah Bunuh 3.000 Pasang Penguin

"Kami menggunakan kumis Tasmania ini untuk menelusuri waktu," kata Tracey Rogers, penulis studi senior dan profesor di UNSW Sydney.

Menurut peneliti setelah dibedah, kumis pada setan Tasmania dapat bertindak seperti lingkaran waktu pada batang pohon, melukiskan gambaran tentang apa yang dimakan hewan, dan bagaimana mereka hidup hingga setahun yang lalu.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang garis waktu tersebut, tim peneliti memberikan setan Tasmania makanan berupa tablet yang diperkaya dengan isotop stabil berat ke 6 hewan tersebut.

Isotop stabil itu bertindak sebagai cap waktu dan menandai kumis dengan berlalu setiap musim.

Selanjutnya setelah lebih dari satu tahun berlalu, tim mengambil satu kumis terpanjang dari masing-masing setan Tasmania.

Peneliti kemudian menggunakannya untuk membuat model analisis kumis baru yang dapat melacak bagaimana hewan terancam punah itu menjalani kehidupannya di alam liar.

Metode pengujian ini membantu peneliti mempelajari lebih lanjut tentang kebiasaan hewan mencari makan, perubahan pola makan musiman, dan bagaimana mereka merespon perubahan lingkungan.

Keuntungan menggunakan metode ini adalah bisa mengambil informasi pada setan Tasmania tanpa menganggu mereka dan habitatnya.

Temuan studi ini pun nantinya dapat membantu upaya konservasi si setan Tasmania, mengingat keberadaan populasinya yang menurun.

"Sebagai predator puncak, setan Tasmania memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem," ungkap penulis utama studi Dr. Marie Attard, rekan penelitian postdoctoral di Royal Holloway University of London.

Baca juga: Setelah 3.000 Tahun, Bayi-bayi Setan Tasmania Berhasil Lahir di Alam Liar Australia

Setan Tasmania diketahui berjuang dari tumor wajah, penyakit yang membuat populasinya menurun drastis. Penyakit ini menyebar dengan cepat di antara koloni ketika mereka saling menggigit ketika bertarung.

Berbagai program konservasi telah dirancang untuk meminimalkan penyebaran infeksi dan melindungi spesies, misalnya dengan merelokasi hewan ke daerah bebas penyakit atau membuat program penangkaran untuk membatu meningkatkan jumlah mereka.

"Informasi yang kami peroleh dari mempelajari kumis mereka dapat membantu para konservasionis melindungi populasi setan saat ini dan berhasil memperkenalkan mereka kembali ke daerah-daerah di alam liar."

Studi dipublikasikan di Ecosphere.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com