Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orbit Bumi Berfluktuasi Pengaruhi Evolusi, Ilmuwan Temukan Buktinya

Kompas.com - 03/12/2021, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Fluktuasi orbit Bumi dan perubahan iklim

Fase evolusi terbaru yang terdeteksi dari fluktuasi orbit Bumi, dimulai sekitar 550.000 tahun yang lalu. Periode itu merupakan peristiwa radiasi di mana spesies Gephyrocapsa baru muncul.

Beaufort dan timnya mengkonfirmasi interpretasi ini menggunakan data genetik pada spesies yang hidup saat ini.

Dengan menggunakan data dari kedua lautan, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik tersebut, para ilmuwan ini juga dapat membedakan antara peristiwa lokal dan global.

Selain itu, dengan menghitung tingkat akumulasi massa dalam sampel sedimen lautan, para peneliti dapat menguraikan potensi dampak morfologis spesies yang berbeda terhadap siklus karbon Bumi.

Baca juga: Ilmuwan: Matahari Bisa Jadi Sumber Misteri Asal-usul Air Bumi

Dalam makalahnya, tim menulis bahwa spesies yang lebih ringan, misalnya, E. huxleyi dan G. caribbeanica, telah berkontribusi besar terhadap ekspor karbonat coccolith.

Hal itu menjelaskan bahwa saat spesies oputunistik berukuran menengah mendominasi, maka ada lebih sedikit karbon yang disimpan melalui cangkang dari hewan yang mati di kedalaman.

Studi yang dilakukan Beaufort dan timnya ini menyarankan jeda yang tampak antara eksentrisitas orbit Bumi dan perubahan iklim, yang mengisyaratkan bahwa coccolithophores dapat mendorong perubahan siklus karbon Bumi.

Artinya, organisme yang sangat kecil ini, bersama fitoplankton lainnya, dapat membantu mengubah iklim Bumi sebagai respons terhadap peristiwa fluktuasi orbit Bumi tersbeut.

Akan tetapi, studi tentang dampak fluktuasi orbit bumi terhadap evolusi biologis di planet yang kita tinggali ini, telah dipublikasikan di jurnal Nature, namun ilmuwan menilai masih diperlukan studi lanjutan di masa depan.

Baca juga: Ribuan Satelit Mengorbit Bumi, Apa Dampaknya bagi Kita?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com