Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komet Terbesar yang Pernah Ditemukan Ungkap Bahan Pembentuk Komet

Kompas.com - 01/12/2021, 07:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Para astronom di University of Maryland dalam sebuah studi baru menunjukkan bahwa komet Bernardinelli-Bernstein (BB) adalah komet aktif terbesar yang pernah diamati, yang membantu ilmuwan memahami bahan pembentuk komet tersebut.

Komet BB adalah komet terbesar yang pernah ditemukan, dan termasuk komet aktif terbesar, di mana es di dalamnya menguap dan membentuk selubung debu serta uap yang dikenal sebagai 'coma'.

Sejauh ini, komet aktif yang telah diamati berada lebih jauh dari matahari, dan ukurannya pun jauh lebih kecil dari komet BB, dilansir dari Phys, Rabu (1/12/2021).

Temuan komet aktif terbesar ini akan membantu para astronom memahami bagaimana komet terbentuk, serta bahan pembentuk komet BB tersebut.

Studi komet yang telah dipublikasikan di The Planetary Science Journal pada 29 November 2021 itu, akan memberikan wawasan tentang kondisi selama pembentukan tata surya.

"Pengamatan ini mendorong jarak untuk komet aktif secara dramatis lebih jauh dari yang kita ketahui sebelumnya," kata Tony Farnham, ilmuwan peneliti di UMD Department of Astronomy dan penulis utama studi tersebut.

Baca juga: Komet Raksasa dan Upaya Mencapai Tepian Surya

 

Menurutnya, dengan mengetahui kapan komet menjadi aktif adalah kunci untuk memahami terbuat dari apa komet tersebut, atau bahan apa yang membentuk komet terbesar itu.

Selama ini, komet, sering disebut dengan 'bola salju kotor' atau 'bola tanah es'. Namun, sesungguhnya, komet adalah kumpulan debu dan es yang tersisa dari pembentukan tata surya.

Saat komet yang mengorbit mendekati titik terdekatnya dengan matahari, komet akan menghangat, dan es mulai menguap.

Seberapa hangat agar es pada komet mulai menguap, proses itu tergantung pada jenis es yang dikandungnya. Misalnya, air, karbon dioksida, karbon monoksida, atau senyawa beku lainnya.

Komet Bernardinelli-Bernstein untuk pertama kalinya ditemukan pada Juni 2021, menggunakan data dari Dark Energy Survey 2021, yakni laporan kolaboratif internasional dalam mensurvei langit di belahan Bumi Selatan.

Survei tersebut dilakukan dengan menangkap inti terang komet, tetapi tidak memiliki resolusi yang cukup tinggi untuk mengungkapkan bahan pembentuk selubung debu dan uap yang terbentuk saat komet terbesar ini menjadi aktif.

Baca juga: Komet Neowise Bisa Ditangkap dengan Kamera Biasa, Begini Caranya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com