KOMPAS.com - Hingga saat ini, pandemi Covid-19 masih belum juga berakhir. Pasalnya, virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 terus bermutasi dan memunculkan varian-varian baru yang bisa kembali menginfeksi manusia.
Itulah mengapa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan sejumlah varian baru virus corona menjadi dua kelompok yakni, variant of interest (VoI) dan variant of concern (VoC). Variant of interest berarti varian yang perlu diperhatikan, sedangkan variant of concern adalah varian yang mengkhawatirkan.
Baca juga: 5 Varian yang Masuk Daftar Variant of Concern WHO, Terbaru Omicron
Pada saat ini, satu-satunya varian yang termasuk dalam kategori VoC adalah Omicron dan tidak ada varian yang termasuk dalam VoI.
Sebelumnya, Delta, Alpha, Beta dan Gamma pernah masuk dalam VoC, sedangkan varian Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, Lambda dan Mu masuk dalam VoI.
Omicron yang berkode B.1.1.529 merupakan satu-satunya varian yang termasuk dalam kategori VoC dan masih beredar hingga sekarang.
Sejak pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada November 2021, Omicron telah menjadi varian dominan yang bersirkulasi secara global dan menyebabkan lebih dari 98 persen kasus sejak Februari 2022.
Omicron juga terus-terusan bermutasi dan memunculkan beragam subvarian yang membuat WHO harus menambahkan kategori baru yakni "subvarian Omicron yang sedang dimonitor".
Pada saat ini terdapat 6 subvarian Omicron yang dimonitor WHO, yakni BA.5, BA.2.75, BJ.1, BA.4.6, XBB dan BA.2.3.20.
Varian Alpha memiliki kode varian B.1.1.7, di mana kasus pertama kalinya ditemukan di Inggris, September 2020.
Tingkat penularan varian Alpha ini mencapai 43090 persen lebih mudah menular dari virus corona asli sebelumnya.
Infeksi varian Alpha dapat memicu gejala seperti berikut:
Varian Beta memiliki kode varian yaitu B.1.351, dengan kasus pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, pada Mei 2020.
Infeksi varian Beta dapat memicu gejala seperti berikut.
Varian Gamma memiliki kode varian P.1, dengan kasus pertama kali ditemukan di Brazil, November 2020.
Tingkat keparahan infeksi varian ini diketahui cenderung kebal terhadap pengobatan Covid-19.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.