Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RS Pondok Indah Group

RS Pondok Indah Group adalah grup rumah sakit swasta yang mengelola tiga rumah sakit, yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Ketiga rumah sakit ini didukung para dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu serta mengadopsi teknologi medis terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terdepan.

Ada Kardiomegali dan Asam Lambung, Bagaimana agar Tidak Henti Jantung?

Kompas.com - 29/11/2021, 13:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Pembaca Kompas.com bernama Boy Jabat yang berusia 50 tahun bertanya:

Selamat siang, Prof. Izin bertanya, saya divonis dokter kardiomegali. Asam lambung saya terus meningkat dan jantung saya terkadang berhenti seketika, sehingga seketika saya merasakan sesak yang membuat saya panik. Bagaimana cara mencegah agar henti jantung tidak terjadi lagi?

Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Wishnu Aditya Widodo, Sp.JP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah. Berikut paparannya:

Baca juga: Apa Hubungan Obesitas dan Gagal Jantung? Ini Penjelasan Dokter Jantung

dr. Wishnu Aditya Widodo, Sp.JP (K), FIHA
Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah 
Konsultan Kardiologi Intervensi
RS Pondok Indah ? Pondok IndahRS Pondok Indah dr. Wishnu Aditya Widodo, Sp.JP (K), FIHA Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi RS Pondok Indah ? Pondok Indah

Halo Bapak Boy Jabat! Terima kasih atas pertanyaanya, ya.

Kardiomegali adalah kondisi yang mengindikasikan pembesaran jantung. Pembesaran jantung dapat terjadi akibat berbagai kondisi seperti hipertensi lama, penyakit katup, penyakit jantung bawaan, pernah terkena serangan jantung, atau masalah pelebaran otot jantung.

Peningkatan asam lambung hingga masuk ke dalam esofagus hingga kerongkongan atas disebut sebagai gastroesofageal reflux disease (GERD).

Pada kondisi ini dapat terjadi tanda dan gejala yang mirip dengan serangan jantung, yaitu dada yang terada panas atau tertekan karena esofagus juga berjalan pada area dada (dari mulut hingga ulu hati).

Baca juga: Tak Boleh Banyak Minum Air, Begini Cara Pasien Gagal Jantung Hilangkan Haus

Secara patofisiologi GERD tidak menyebabkan masalah jantung, hanya tandanya saja mirip

Sementara itu, henti jantung atau cardiac arrest adalah kondisi serius yang sangat mengancam nyawa, biasanya terjadi pada serangan jantung/masalah jantung yang serius.

Harus dibedakan yang dirasakan Bapak, apakah memang mengalami henti jantung atau perasaan denyut ada yang tertunda (skip beat).

Sebaiknya dilakukan pemeriksaan listrik jantung dahulu untuk menentukan apakah terdapat kondisi aritmia/detak jantung yang tidak normal atau tidak. Pencegahan sangat tergantung dari apakah masalah yang teridentifikasi/tidak.

Semoga jawabannya membantu dan Bapak sehat selalu.

dr. Wishnu Aditya Widodo, Sp.JP (K), FIHA
Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah
Konsultan Kardiologi Intervensi
RS Pondok Indah – Pondok Indah

Punya pertanyaan terkait kesehatan yang membuat Anda penasaran? Ajukan pertanyaan Anda dengan mengisi formulir di laman ini. Pertanyaan yang terpilih akan dijawab oleh dokter atau ahli terkait.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com