Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Nikel Indonesia Mengguncang Dunia | Varian Omicron 500 Persen Lebih Menular

Kompas.com - 28/11/2021, 09:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu berita populer Sains di akhir pekan ini soal nikel Indonesia yang mengguncang dunia usai Presiden Jokowi umumkan larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri. Akibat larangan tersebut, Indonesia mendapat gugatan dari Uni Eropa.

Setelah pelarangan ekspor bahan mentah, Nikel Indonesia mengguncang dunia. Sebab, logam berat ini memiliki peran dan manfaat penting bagi berbagai industri di dunia.

Selain itu, yang tak kalah ramai jadi bahasan sejak kemarin adalah tentang varian baru Omicron yang disebut 500 persen lebih menular dibanding varian virus corona asli yang muncul di China pada Desember 2019.

Varian Omicron yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan ini disebut para ilmuwan mengkhawatirkan karena penyebarannya yang sangat cepat.

Selain dua topik tersebut, dokumentasi orangutan yang membunuh dan memakan kukang di Kapuas, Kalimantan Tengah pun menjadi bacaan populer lainnya.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Sabtu (27/11/2021) hingga Minggu (28/11/2021) pagi.

Nikel Indonesia mengguncang dunia

Indonesia mengguncang dunia setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri. Akibat ekspor nikel dilarang, Pemerintah Indonesia pun mendapat gugatan dari Uni Eropa.

Kendati demikian, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (24/11/2021), Presiden Jokowi tetap melanjutkan pelarangan ekspor bahan mental, bahkan tak hanya nikel tetapi juga bauksit, meski digugat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Meskipun kita memang digugat di WTO, enggak masalah. Tapi di sini (kami melarang nikel karena) kita ingin membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya di negara kita Indonesia. Golnya ada di situ," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu (24/11/2021).

Setelah pelarangan ekspor bahan mentah, Nikel Indonesia mengguncang dunia. Sebab, logam berat ini memiliki peran dan manfaat penting bagi berbagai industri di dunia.

Selengkapnya baca di sini:

Nikel Indonesia Mengguncang Dunia, Asal-usul Nikel dan Logam Apa Itu?

Varian Omicron 500 persen lebih menular

Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman mengatakan, varian baru Omicron disebut 500 persen lebih menular daripada virus corona asli, SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.

"Kalau diibaratakan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya kecepatan penularannya," jelas Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

Dengan potensi penularan varian B.1.1.529 yang bisa mencapai 500 persen tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikan varian Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com