Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Obat Antivirus Berbasis Tanaman Efektif Melawan Semua Varian Covid-19

Kompas.com - 25/11/2021, 19:15 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Selain mengembangkan vaksin Covid-19, para ilmuwan juga terus mencari dan mengembangkan obat untuk mengatasi infeksi Covid-19.

Sebuah studi baru menemukan, senyawa dalam tanaman beracun yang dijuluki ‘wortel mematikan’ mampu memblokir aktivitas semua varian Covid-19 dalam kultur sel yang terisolasi.

Melansir IFL Science, senyawa tersebut dikenal sebagai thapsigargin (TG), agen antivirus yang memicu respons imun dalam sel inang yang menghentikan replikasi virus dan tampaknya efektif melawan semua varian Covid-19 yang diketahui, termasuk varian Delta yang sangat menular.

Baca juga: AstraZeneca Klaim Obat AZD7442 Efektif Turunkan Risiko Keparahan dan Kematian akibat Covid-19

Senyawa TG yang diekstrak dari tanaman yang disebut Thapsia garganica ini sebelumnya ditemukan bermanfaat untuk menghambat aktivitas beberapa virus influenza, serta strain asli SARS-CoV-2.

Kemudian, munculnya berbagai varian baru Covid-19 membuat para peneliti mencari tahu, apakah senyawa tersebut juga mampu memblokir beberapa pathogen yang lebih ganas.

Para peneliti lalu membandingkan potensi varian Alpha, Beta, dan Delta. Untuk melakukannya, mereka menginfeksi kultur sel manusia dengan setiap strain, dan mengukur viral load RNA dalam sampel ini 24 jam kemudian.

Hasil awal menunjukkan, bahwa varian Delta sejauh ini paling produktif, berlipat ganda, dan menyebar dengan kecepatan empat kali lebih tinggi dari varian Alpha dan sembilan kali lebih tinggi dari varian Beta.

Para peneliti juga menemukan, bahwa strain Delta secara signifikan meningkatkan potensi penggandaan varian lain ketika sel terinfeksi bersama dengan dua virus SARS-CoV-2 yang berbeda.

Yang mengkhawatirkan, semua kombinasi koinfeksi menghasilkan apa yang disebut peneliti sebagai “sinergi multiplikasi”, di mana load virus baru lebih besar daripada jumlah dua varian yang terlibat.

Namun peneliti mengungkap, senyawa TG ditemukan mampu menghambat replikasi setiap varian individu, serta semua kombinasi koinfeksi.

Baca juga: Mengenal Obat Covid Molnupiravir, yang Disebut Menkes Budi Akan Digunakan Tahun Depan

 

Ketika diterapkan pada sel yang telah diobati sebelumnya dengan senyawa TG, kemampuan semua varian untuk mereplikasi dan menyebar ke sel yang berdekatan berkurang setidaknya 95 persen.

“Dalam koinfeksi (Alpha-Delta), kelompok infeksi yang paling produktif, RNA virus gabungan dari sel-sel TG-primed turun 99,6% dibandingkan dengan sel-sel yang telah diobati dengan zat kontrol,” tulis para peneliti.

Penulis studi Profesor Kin Chow Chang menjelaskan, senyawa TG bersifat protektif dalam menghambat replikasi ketiga varian virus corona penyebab Covid-19 selama infeksi aktif.

Baca juga: Mengenal Pil Covid Pfizer dan Merck, Apa Perbedaan Obat Covid-19 Ini?

"Studi baru kami telah memberi kami wawasan yang lebih baik tentang dominasi varian Delta. Meskipun varian ini jelas yang paling menular dan mendorong produksi varian lain dalam koinfeksi, kami senang telah menemukan bahwa TG sama efektifnya terhadap semua varian,” kata Chang.

“Bersama-sama, hasil ini menunjukkan potensi antivirus TG sebagai profilaksis pasca pajanan dan agen terapi aktif,” imbuhnya.

Meskipun temuan ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa para peneliti belum mengembangkan pengobatan yang sebenarnya dari senyawa tersebut. Untuk saat ini, vaksin tetap menjadi bentuk perlindungan paling efektif terhadap Covid-19.

Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Virulence.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com