Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Vaksin Rabies yang Selamatkan Seorang Anak dari Gigitan Anjing Gila

Kompas.com - 25/11/2021, 18:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Virus rabies dapat menyebar dari kontak dengan cairan tubuh korban yang terinfeksi, termasuk air liur hewan yang sudah terinfeksi. Seperti yang telah diketahui, gigitan hewan rabies sangat berbahaya dan seringkali berakibat fatal.

Didasari pemikiran tersebut, Pasteur memeriksa air liur dan jaringan hewan rabies, namun tidak dapat menemukan mikroorganisme yang menyebabkan penyakit.

Pasteur membutuhkan bahan eksperimen yang telah terkontaminasi. Maka, dia meminta beberapa orang untuk memberinya seekor anjing gila.

Setelah mendapatkannya, dia membuka mulut hewan itu secara paksa untuk mengumpulkan air liur yang sudah terpapar virus ke dalam botol.

Sayangnya, menyuntikkan air liur hewan yang terinfeksi tidak menyebabkan rabies secara signifikan pada hewan yang diuji.

Baca juga: Vaksin Pfizer 100 Persen Efektif pada Remaja Setelah 4 Bulan, Ini Penjelasannya

 

Melalui pembedahan dan eksperimen yang mendalam, Pasteur menemukan bahwa 'agen penyebab' harus terkonsentrasi di sumsum tulang belakang dan otak korban untuk mengembangkan penyakit.

Pasteur yakin bahwa vaksinasi dengan melemahkan penyakit yang disebabkan virus diikuti dengan perawatan yang lebih ketat, secara progresif akan membantu membangun sistem kekebalan.

Menariknya, melalui asistennya yang menemukan botol khusus untuk mengeringkan jaringan yang terinfeksi, Louis Pasteur akhirnya menyadari bahwa semakin lama sumber infeksi mengering maka semakin kecil kemungkinannya rabies akan menginfeksi saat disuntikkan.

Setelah serangkaian percobaan suntikan rabies yang semakin kuat diberikan kepada anjing selama 12 hari, dia menyuntikkan ekstrak rabies langsung ke otak anjing. Hasilnya, semua anjing yang disuntik tidak mengalami rabies.

Baca juga: Universitas Airlangga Serahkan Bibit Vaksin Merah Putih ke PT Biotis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com