Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Vitamin C yang Tak Lazim, Bukan dari Buah dan Sayuran

Kompas.com - 23/11/2021, 16:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Bagaimana rasanya hidup di kawasan ekstrem seperti Arktika? Tidak ada sumber vitamin sama sekali. Bagaimana manusia bisa hidup dalam jangka panjang di sana?

Bagi peneliti kawasan kutub jawabannya jelas, mereka memiliki sumber vitamin yang sengaja diangkut dengan pesawat terbang ke daerah kutub.

Itulah yang dilakukan para peneliti dari Institut Alfred Wegener, jika mereka sedang berada di stasiun Neumayer III di Antarktika. Sehingga mereka mendapat buah dan sayuran segar setiap hari.

Baca juga: Aturan Konsumsi Vitamin C Menurut Dokter

Mendapat cukup vitamin C di daerah sangat dingin

Tapi pakar etnologi Kanada, Vilhjálmur Stefánsson memberanikan diri mencoba sesuatu yang berbeda 100 tahun lalu.

Dalam perjalanan panjangnya ke tempat bermukim suku Inuit, ia mengkonsumsi makanan, seperti halnya orang suku Inuit sendiri, yaitu hanya daging. Kenyataannya, Stefánsson sehat terus-menerus.

Bagi banyak ahli, kebiasaan makanan suku Inuit lama jadi teka teki.

Jika mereka hanya mengkonsumsi daging, mengapa mereka tidak pernah menderita kekurangan vitamin? Dari mana mereka mendapat vitamin C cukup, tanpa sayur dan buah-buahan?

Jawabannya ternyata mudah. Daging dari anjing laut, paus, dan ikan mengandung semua vitamin, termasuk vitamin C.

Vitamin-vitamin itu tidak lenyap dalam makan tradisional Inuit, karena mereka memakan daging tanpa dimasak sama sekali. Mereka mengkonsumsi daging mentah seperti ini, dan katanya daging paling enak sebelum mengalami pembekuan.

Tetap dapat cukup asupan vitamin C di gurun pasir

Sebaliknya, penduduk tradisional kawasan gurun pasir Afrika jarang mengkonsumsi daging.

Unta-untanya, yang penting sebagai hewan pengangkut di gurun pasir, terlalu berharga untuk disantap. Jadi dari manakah orang suku Badui dan Tuareg mendapat vitamin?

Salah satu jawabannya: mereka mendapat vitamin C ketika berada di kawasan oasis. Di sini terdapat cukup buah-buahan dan sayuran.

Gurun pasir DubaiKOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Gurun pasir Dubai

Dan di sini, kaum nomad mengambil persediaan makan bagi seluruh kafilah. Tidak jarang, potongan-potongan kurma diikutsertakan dalam bubur sorgum yang dimasak secara tradisional. Tapi kurma tidak mengandung vitamin C.

Itu berarti, kaum nomad tidak mendapat vitamin C cukup saat mengadakan perjalanan, walaupun mendapat cukup karbohidrat dari gurun pasir. Berarti mereka bisa hidup hanya dengan vitamin C yang tersimpan di tubuh.

Itu memang mungkin, karena mereka biasanya hanya mengadakan perjalanan selama dua pekan, dari satu oase ke oase berikutnya. Dalam perjalanan mereka hanya menggunakan unta jantan untuk mengangkut beban.

Baca juga: 7 Buah Sumber Vitamin C, Baik untuk Kekebalan Tubuh

Vitamin C dari susu unta

Lain lagi halnya dengan penggembala unta, yang memiliki beberapa jenis ternak, misalnya di Kenya.

Para penggembala bisa berpindah-pindah tempat selama berminggu-minggu dengan ternak mereka, karena mereka juga punya unta betina.

Susunya bisa digunakan sebagai sumber pangan utama para penggembala. Itu membuat mereka tetap sehat, karena mengandung banyak vitamin C.

Selama ribuan tahun, begitulah cara manusia hidup di sejumlah kawasan ekstrem Bumi. Kawasan dengan kondisi alam ekstrem dan hidup yang berat. Tapi kekurangan vitamin belum pernah jadi masalah di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com