KOMPAS.com – Merokok adalah faktor dari banyak masalah kesehatan, salah satunya adalah yang mempengaruhi sistem pernapasan.
Meski dampak negatif dari merokok telah banyak diketahui, menghentikan kebiasaan merokok tetap tidak mudah bagi banyak orang.
Pasalnya, rokok dapat menimbulkan kecanduan. Zat adiktif pada rokok yang menyebabkan kecanduan adalah nikotin.
Dilansir dari Health Promoting University (HPU) Universitas Gadjah Mada, di dalam tembakau terdapat lebih dari 3.000 senyawa, namun yang paling menimbulkan efek kecanduan adalah nikotin.
Dalam hal ini, ketergantungan atau kecanduan dapat diartikan sebagai kondisi ketika suatu zat dapat mengontrol perilaku seseorang.
Baca juga: 78 Persen Rumah Tangga Indonesia Teracuni Asap Rokok dari Perokok Aktif
Nikotin mempunyai efek yang memicu kecanduan karena dapat berikatan dengan reseptor asetilkolin nikotik yang terdapat pada saraf di otak.
Aktivasi terhadap saraf ini menyebabkan produksi dopamin. Dopamin mampu memperkuat stimulasi otak dan mengaktifkan reward pathway, yakni pengaturan perasaan dan perilaku yang disebabkan oleh adanya mekanisme tertentu di otak.
Inilah yang menyebabkan keinginan untuk mengonsumsi nikotin kembali dan menimbukan ketergantungan fisik terhadap nikotin.
Selain itu, dopamin juga merupakan senyawa kimia yang bertanggungjawab terhadap rasa senang, motivasi, dan percaya diri.
Efek inilah yang ingin didapat oleh perokok dan membuatnya ketagihan. Oleh sebab itu, ketika seseroang merokok secara terus menerus, kadar dopamin dalam tubuhnya akan meningkat dan berakibat pada kecanduan.
Baca juga: Zat Berbahaya di Dalam Rokok Penyebab Kanker Paru-Paru
Dilansir dari Healthline, kecanduan nikotin ini dapat ditandai oleh beberapa gejala, yakni:
Siapapun yang terbiasa merokok dapat mengembangkan kecanduan nikotin. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghindari rokok.
Beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko kecanduan. Misalnya, orang-orang yang mulai merokok di usia muda lebih mungkin untuk mengalami kecanduan nikotin.
Sebuah studi mencatat bahwa 80 persen perokok mulai merokok di usia 18 tahun. Mulai merokok di usia muda cenderung meningkatkan ketergantungan di kemudian hari.
Orang yang menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan juga memiliki peningkatan risiko ketergantungan nikotin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.