Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Terbaru Ungkap Konsumsi Lemak Nabati Bisa Turunkan Risiko Stroke

Kompas.com - 18/11/2021, 08:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan yang mengandung banyak lemak diketahui bisa meningkatkan risiko kolesterol, penyakit jantung, obesitas, hingga stroke.

Namun, penelitian terbaru yang dipresentasikan di American Heart Association Scientific Sessions 2021 mengungkapkan, lemak bisa menurunkan risiko stroke.

Berdasarkan penelitian tersebut, bukanlah seberapa banyak jumlah lemak yang dikonsumsi, tapi dilihat dari jenis lemak apa yang bisa menjadi penyebab utama stroke.

Dalam presentasinya, peneliti mengungkapkan, mengonsumsi jenis lemak nabati dapat menurunkan risiko stroke.

Baca juga: Terbukti, Lemak Nabati Jauh Lebih Sehat Dibanding Lemak Hewani

Meski belum diteliti lebih dalam oleh para ahli lainnya, studi ini menemukan, bahwa orang yang rutin mengonsumsi lemak nabati memiliki kemungkinan 12 persen lebih rendah mengalami stroke dibandingkan dengan mereka yang sedikit atau tidak sama sekali memakannya.

Sedangkan pada orang yang makan lemak jenuh berasal dari produk hewani, 16 persen lebih mungkin mengalami stroke.

"Temuan kami menunjukkan jenis lemak dan sumber lemak makanan yang berbeda lebih penting daripada jumlah total lemak makanan dalam pencegahan penyakit kardiovaskular termasuk stroke," kata penulis utama Dr Fenglei Wang dari departemen nutrisi di Harvard's T H Chan School of Public Health, seperti dilansir dari CNN, Selasa (9/11/2021).

Seperti yang sudah diketahui, lemak adalah salah satu kandungan dalam makanan yang membantu tubuh untuk menyerap vitamin, menjaga hormon, membentuk sel, serta memberi energi untuk beraktivitas.

Tetapi perlu diingat, hanya lemak tak jenuh yang berasal dari sayuran, kacang-kacangan dan ikan saja yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan menyehatkan tubuh kita.

Peneliti senior di Cardiovascular Nutrition Laboratory di Universitas Boston, Alice Lichtenstein yang tidak terlibat dalam studi menyebut, sumber utama lemak nabati di antaranya adalah minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak kedelai, dan minyak zaitun.

"Itulah jenis-jenis minyak yang harus digunakan untuk pembuatan makanan," ujarnya.

Di sisi lain, ada jenis lemak yang tidak baik bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan, yakni lemak jenuh dan lemak trans.

Lemak jenuh umumnya berasal dari daging merah, seperti daging sapi, babi, domba, sosis, bologna, hot dog, dan daging olahan lainnya.

“Pengurangan (lemak) yang sesuai pada konsumsi daging merah dan olahan dalam pola makan yang sehat dapat mengurangi (risiko) kematian total sebesar 13 persen, kematian (akibat) penyakit jantung sebesar 14 persen, kematian akibat kanker sebesar 11 persen dan risiko diabetes tipe 2 sebesar 24 persen,” kata Dr Frank Hu, ketua departemen nutrisi di Harvard TH Chan School of Public Health yang merupakan salah satu penulis studi.

Menurutnya, lemak susu termasuk keju, mentega, susu, es krim dan krim, tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke.

Namun, hal itu masih menjadi perdebatan di antara para peneliti nutrisi terkait peran susu dalam makanan yang merupakan sumber utama kalsium.

Baca juga: Pengaruh Stroke pada Tubuh Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com