Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Hasil COP26 | Makanan yang Dihinggapi Lalat Tak Boleh Dimakan?

Kompas.com - 15/11/2021, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pertemuan COP26 yang membahas upaya penanganan perubahan selama dua minggu berakhir. Bagaimana hasil akhirnya menjadi salah satu berita penting edisi Minggu (14/11/2021).

Selain itu, temuan batu akik berusia 2.000 tahun dengan ukiran tanaman dan burung merpati di dalamnya juga menjadi berita populer lainnya.

Ternyata juga ada penjelasan sains terkait kenapa makanan yang dihinggapi lalat tak boleh dimakan.

Daftar negara dengan populasi paling sedikit di dunia juga menjadi berita populer lainnya.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Minggu (14/11/2021) hingga Senin (15/11/2021).

Hasil COP26: mengecewakan, kurang ambisius, tapi lumayan ada kemajuan

Ternyata tidak mudah menghapuskan pemakaian batubara sebagai sumber energi dan berambisi setinggi-tingginya untuk mengatasi krisis iklim.

Namun, bukan berarti manusia tidak bisa memulai perubahan.

Hasil COP26, pertemuan para pihak untuk membahas upaya menangani perubahan iklim, membuat banyak kalangan kecewa, tetapi pada saat yang sama diapresiasi.

"Ada perubahan, walaupun tidak cukup," kata David Waskow, Direktur Inisiatif Iklim Internasional World Resources Intitute (WRI) dalam diskusi dengan media di Glasgow usai keputusan COP 26 berakhir Sabtu (13/11/2021).

Pimpinan delegasi Indonesia Laksmi Dhewanti usai penutupan acara di Scottish Event Campus, Glasgow, mengungkapkan bahwa Indonesia akan mengadopsi paket persetujuan COP26 yang dinamai Glasgow Climate Pact.

"Meskipun hasilnya tidak sesempurna yang diharapkan, namun yang penting semua negara nanti mau bersama untuk mengimplementasikan," ungkapnya.

Perundingan COP26 berlangsung selama dua minggu sejak Senin (1/11/2021). Proses yang diikuti hampir 200 negara itu menghasilkan tiga naskah penting, apa saja? Baca selengkapnya di sini:

Hasil COP26: Mengecewakan, Kurang Ambisius, tetapi Lumayan Ada Kemajuan

Batu akik 2.000 tahun ditemukan di Yerusalem

Para arkeolog di kawasan Kota Lama di Yerusalem menemukan batu akik kecubung yang diyakini berusia 2.000 tahun.

Batu berwarna ungu ini berfungi sebagai stempel yang bisa dipakai juga sebagai cincin. Pada batu ini diukir gambar cabang tanaman dan burung merpati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com