Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Flu Lain Mungkin Punah karena Pandemi Covid-19, Kok Bisa?

Kompas.com - 30/10/2021, 10:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia dari awal tahun 2020 hingga saat ini, kasus flu musiman seolah tampak terus menurun di Amerika Serikat, dan hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Ada beberapa jenis virus flu yang beredar, namun kenyataannya, para ilmuwan menduga bahwa mungkin ada satu jenis virus flu yang telah punah, karena tidak ada penularan di antara manusia.

Salah satunya virus flu yang menyebabkan influenza B/Yamagata, adalah satu dari empat jenis virus musiman.

Akan tetapi, seperti dilansir dari Medical Xpress, Sabtu (30/10/2021), sejak penerapan lockdown selama pandemi Covid-19, jenis virus flu musiman ini tampaknya benar-benar hilang dari radar.

Hal itu baru-baru ini ditemukan dan dilaporkan sekelompok peneliti Australia dalam jurnal Nature Review.

Para peneliti mengatakan bahwa tidak ada strain virus B/Yamagata yang diisolasi atau diurutkan secara genetik dalam pelacakan kasus flu sejak Maret 2020, ketika lockdown Covid-19 dimulai.

Baca juga: Studi: Virus Flu Musiman Mungkin Sudah Ada Sebelum Manusia Modern

Virus flu punah sejak pandemi Covid-19

Pada dasarnya, para peneliti mengatakan bahwa lockdown pandemi Covid-19 telah mengakhiri musim flu musiman ini dari tahun 2019-2020.

Hanya 31 kasus dugaan B/Yamagata yang telah dilaporkan ke pejabat kesehatan masyarakat dari musim flu terakhir, tetapi tidak ada isolasi atau pengurutan virus yang berhasil untuk menentukan bahwa B/Yamagata benar-benar harus disalahkan.

Menurut para peneliti, virus flu B/Yamagata cenderung tidak terlalu menular dibandingkan jenis flu utama lainnya.

Strain virus flu itu juga tidak berevolusi sekuat yang lain, sehingga produsen vaksin tidak perlu memperbarui komponen B/Yamagata dari suntikan vaksin flu tahunan sejak 2015.

Para peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang dikombinasikan dengan kondisi yang menekan dari pandemi Covid-19, mungkin telah memfasilitasi penekanan kuat terhadap sirkulasi virus flu musiman B/Yamagata global.

Faktor-faktor tersebut juga berpotensi memberi dampak kepunahan terhadap garis keturunan virus flu ini.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Pandemi Covid-19 Kemungkinan Membunuh Dua Jenis Virus Flu Musiman

Ilustrasi virus flu(dreamerb/Shutterstock)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi virus flu(dreamerb/Shutterstock)

Menurut pakar penyakit menular Amerika, jika seluruh jenis influenza benar-benar punah, itu akan membuka kemungkinan baru untuk mengatasi flu tahunan di masa mendatang.

Kendati demikian, para pakar kesehatan masih belum meyakini bahwa virus flu musiman ini benar-benar punah.

"Saya akan sedikit curiga menyebutnya kesepakatan selesai, karena flu adalah binatang kecil yang berubah-ubah," kata Richard Kennedy, peneliti vaksin terkemuka di Mayo Clinic di Rochester, Minn.

Dia mencatat bahwa B/Yamagata cenderung meningkat pada tahun-tahun tertentu dan kemudian hampir menghilang pada tahun-tahun lainnya.

"Data menunjukkan bahwa karena kami belum melihat satu kasus pun sejak Maret 2020, itu bagus, tetapi saya ingin melihat periode yang lebih lama di mana kami tidak melihatnya, karena itu tersembunyi dari kami sebelumnya, garis keturunan (virus flu B/Yamagata) ini," jelasnya.

Kemungkinan virus flu muncul lagi

Sekarang, pembatasan untuk menekan pandemi Covid-19 telah dilonggarkan dan anak-anak kembali bersekolah, meningkatkan kekhawatiran di antara pejabat kesehatan masyarakat bahwa musim flu ini bisa menjadi musim yang sulit.

Baca juga: Virus Flu Burung H5N8 yang Menginfeksi 7 Orang di Rusia Lebih Mudah Menular

 

Sebab, menurut mereka, kemungkinan virus flu musiman B/Yamagata bisa muncul kembali.

Jika virus flu musiman B/Yamagata benar-benar hilang atau punah selamanya, sedari masa pandemi Covid-19, itu berarti dapat ditentukan jenis vaksin flu tahunan yang akan digunakan.

Hal tersebut disampaikan Dr. William Schaffner, direktur medis Bethesda, Md.-based National Foundation for Infectious Diseases.

Sebab, struktur vaksin flu saat ini mencakup empat jenis, antara lain vaksin untuk influenza A/H3N2 (Hong Kong), influenza A/H1N1 (Babi), influenza B/Victoria, dan influenza B/Yamagata.

Strain influenza A cenderung lebih menular dan sumber epidemi mematikan, sedangkan influenza B menyebar lebih lambat di antara anak-anak usia sekolah dan remaja.

Kennedy dan Schaffner sepakat, jika orang mendapatkan suntikan atau protokol kesehatan Covid-19, seperti masker dan menjaga jarak sosial, maka ada kemungkinan B/Yamagata akan hilang untuk selamanya.

"Kami belajar dari musim lalu bahwa jika Anda sangat mengenakan masker dan menjaga jarak, tinggal di rumah, menutup sekolah, membatasi perjalanan, Anda benar-benar dapat membatalkan wabah influenza tahunan," kata Schaffner.

Baca juga: Virus Flu Memburuk, Ilmuwan Kembangkan Vaksin Flu Universal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com