Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Pernah Landa Antartika 75 Juta Tahun Lalu, Ini Buktinya

Kompas.com - 27/10/2021, 17:30 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkap bahwa pernah ada kebakaran hutan yang melanda Antartika 75 juta tahun yang lalu.

Dilansir dari Science Alert, Rabu (27/10/2021), periode Kapur akhir (100-66 juta tahun yang lalu) merupakan salah satu periode terpanas di Bumi.

Pada periode tersebut, Pulau James Ross di Antartika adalah hutan beriklim sedang yang menjadi rumah bagi konifer, pakis dan tanaman berbunga atau angiospermae.

Namun, sebuah kebakaran melanda dan membakar bagian-bagian hutan itu hingga kering. Kebakaran hanya meninggalkan sisa-sisa arang yang kemudian diambil dan dipelajari oleh para ilmuwan.

Baca juga: Terkuak, Ada Danau Baru Tersembunyi di Bawah Es Antartika

"Penemuan ini memperluas pengetahuan tentang terjadinya kebakaran vegetasi selama periode Kapur dan menunjukkan bahwa peristiwa seperti itu lebih umum daripada yang dibayangkan sebelumnya," kata Flaviana Jorge de Lima, peneliti utama studi dan ahli paleobiologi di Universitas Federal Pernambuco di Recife, Brasil.

Temuan ini pun menjadi bukti pertama dalam catatan kebakaran paleo di Pulau James Ross, yang saat ini masuk ke dalam wilayah Amerika Selatan.

Selain itu, temuan juga menambah bukti bahwa kebakaran hutan yang spontan biasa terjadi di Antartika.

Sebelumnya, sebuah studi terpisah yang dipublikasikan tahun 2015 sudah pernah mendokumentasikan bukti pertama kebakaran hutan di Antartika Barat.

Baca juga: Letusan Gunung Berapi Awal Zaman Kapur Picu Pengasaman Laut

Sementara dalam studi terbaru ini, tim ilmuwan internasional menganalisis fosil yang dikumpulkan selama ekspedisi 2015-2016 di bagian timur laut Pulau James Ross.

Fosil-fosil tersebut berisi fragmen tanaman yang tampak seperti residu arang yang telah lapuk selama puluhan juta tahun terakhir.

Meski berukuran kecil, para peneliti berhasil mengungkap identitas tumbuhan dengan menggunakan pemindaian gambar mikroskop elektron.

Hasilnya, peneliti menyebut jika fosil adalah gymnospermae yang terbakar, kemungkinan dari keluarga botani pohon jenis konifera yang disebut Araucariaceae.

Nah, terkait sumber kebakarannya, para ahli berkata bahwa asalnya bisa beragam karena terjadi di belahan Bumi utara, antara lain sambaran petir, bola api dari meteor yang jatuh, aktivitas gunung berapi, vegetasi yang mudah terbakar dan kadar oksigen tinggi yang membantu kebakaran menjadi meluas.

Baca juga: Peneliti Temukan Spesies Lumut Baru di Antartika, Warnanya Kemerahan

"Antartika juga memiliki aktivitas vulkanik intensi yang disebabkan tektonik selama periode Kapur. Jadi masuk akal jika aktivitas gunung berapi kemudian memicu kebakaran hutan purba," jelas de Lima.

Pada saat ini, para peneliti sedang mencari catatan baru mengenai kebakaran paleo di lokasi lain di Antartika.

Studi ini dipublikasikan secara daring di jurnal Polar Research.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com