Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, Astronom Deteksi Planet di Luar Galaksi Bima Sakti

Kompas.com - 27/10/2021, 12:02 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, astronom berhasil mengungkap keberadaan planet di luar Galaksi Bima Sakti.

Temuan tersebut teridentifikasi berkat Observatorium Sinr-X Chandra NASA.

Temuan ini pun memberi wawasan dalam pencarian eksoplanet (planet di luar Tata Surya) pada jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.

Mengutip Phys, Selasa (26/10/2021) planet di luar Galaksi Bima Sakti ini menurut peneliti terletak di galaksi spiral Messier 51 (M51) atau juga disebut Galaksi Pusaran Air karena profilnya yang khas.

Baca juga: WASP-76b, Eksoplanet Ekstrem dengan Hujan Besi dan Suhu 2.000 Derajat Celcius

Sebagai informasi, hingga sekarang hampir semua eksoplanet dan kandidat yang ditemukan oleh para peneliti diketahui berada di galaksi Bima Sakti.

Itu artinya hampir semuanya berjarak kurang dari sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi.

Sementara eksoplanet di dekat galaksi spiral Messier itu berjarak 28 juta tahun cahaya yang berarti ribuan kali lebih jauh daripada yang ada di Bima Sakti.

"Kami mencoba membuka arena baru untuk menemukan dunia lain dengan mencari kandidat planet di galaksi lain," ungkap Rosanne Di Stefano dari Center for Astrophysics | Harvard & Smithsonian (CfA) di Cambridge, Massachusetts.

Penelitian yang dipublikasikan di Nature Astronomy ini didasarkan pada transit atau peristiwa di mana perjalanan sebuah planet di depan bintang menghalangi sebagian cahaya bintang dan menghasilkan kemiringan yang khas.

Di Stefano bersama rekannya kemudian mencari penurunan kecerahan sinar-X yang diterima dari biner terang sinar-X.

Sistem bercahaya ini biasanya berisi bintang neutron atau lubang hitam yang menarik gas dari bintang pendamping yang mengorbit dekat. Bahan di dekat bintang neutron atau lubang hitam menjadi sangat panas dan bersinar dalam sinar-X.

Karena daerah yang menghasilkan sinar-X terang kecil, sebuah planet yang lewat di depannya dapat menghalangi sebagian besar atau semua sinar-X, membuat transit lebih mudah dikenali karena sinar-X dapat hilang sama sekali.

Ini memungkinkan exoplanet dideteksi pada jarak yang jauh lebih jauh daripada studi transit cahaya optik.

Metode tersebut lah yang kemudian digunakan peneliti untuk mendeteksi kandidat eksoplanet di luar galaksi Bima Sakti yang kemudian disebut M51-ULS-1.

Berdasarkan data yang terkumpul peneliti memperkirakan kalau M51-ULS-1 memiliki ukuran kira-kira sebesar Saturnus dan mengorbit bntang neutron atau lubang hitam yang berjarak sekitar dua kali jarak Saturnus ke Matahari.

Baca juga: Gelombang Radio Misterius Terdeteksi dari Pusat Galaksi Bima Sakti, Apa itu?

Meski berhasil mendeteksinya, namun peneliti menyebut jika perlu data lebih banyak yang diperlukan untuk memverifikasi interpretasi sebagai planet di luar galaksi.

Namun sepertinya bukan perkara mudah untuk mendapatkan data tersebut karena kejadian transit dari M51-ULS-1 tak bisa diprediksi.

"Sayangnya untuk mengonfirmasi bahwa kita melihat sebuah planet, kita mungkin harus menunggu beberapa dekade untuk menunggu transit lain. Dan karena ketidakpastian tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit, kami tak tahu persis kapan harus mencari," tambah Nia Imara, peneliti dari University of California di Santa Cruz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com