KOMPAS.com - Cuaca tak menentu, kadang panas dan kadang hujan, yang terjadi saat ini dapat memicu sejumlah penyakit. Namun, penyakit khas musim hujan tersebut dapat ditangani dan dicegah.
Seperti diberitakan sebelumnya, setidaknya ada 4 penyakit yang paling sering muncul selama periode musim pancaroba hingga musim penghujan seperti saat ini.
Penyakit khas musim hujan itu antara lain demam berdarah (DBD), flu, diare, hingga alergi.
Lantas, bagaimana cara mencegah penyakit itu?
Baca juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Saat Musim Hujan
Para dokter mengingatkan untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M selama musim hujan dan sekaligus pandemi ini.
Seperti kita tahu, 5M terdiri dari mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk mencegah penularan penyakit.
Selain 5M, masyarakat juga perlu olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi, dan tidur yang cukup.
Selain itu juga perlu melakukan beberapa langkah pencegahan terkait penyakit.
Dikatakan dr Dien Kalbu Ady selaku Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan, demam berdarah dengue (DBD) erat kaitannya dengan curah hujan tinggi.
Ketika ada semakin banyak genangan air karena curah hujan yang tinggi, hal tersebut akan meningkatkan potensi penularan DBD karena jentik nyamuk yang mendiami genangan air tersebut.
Oleh karena itu, untuk mencegah penularan DBD saat musim hujan masyarakat juga harus melakukan hal berikut:
Penyakit saluran pernapasan, terutama pernapasan bagian atas seperti flu atau common cold, batuk, dan demam juga identik dengan penyakit musim pancaroba dan musim hujan tiba.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bhakti Wara, dr Mauludi Rahmantya Tranggana, Sp.PD menerangkan hal ini terjadi karena perubahan cuaca yang menyebkan perubahan humaditas dan suhu di sekitar tubuh.
"Perubahan tersebut menyebabkan pembuluh darah tubuh mengecil untuk menahan panas tubuh karena pembuluh darah mengecil secara sistemik, akibatnya sirkulasi tubuh menjadi terhambat," kata Mauludi kepada Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
"Ketika sirkulasi tubuh terhambat, maka virus atau bakteri jadi lebih mudah berkembang biak. Dari situ terjadilah infeksi/inflamasi dalam bentuk flu atau demam atau batuk dan pilek."