Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan BMKG Minta Masyarakat Waspadai Aktivitas Gempa Swarm Salatiga

Kompas.com - 26/10/2021, 14:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Ia menambahkan, meskipun aktivitas swarm sudah luruh secara signifikan, terkadang masih bisa muncul lagi dan meningkat lagi seperti pada kasus aktivitas gempa swarm di Jailolo Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara dan Swarm Mamasa Sulawesi Barat.

2. Gempa dangkal dan tanah lunak

Selain kedalaman hiposenter gempanya yang sangat dangkal, efek tanah lunak setempat (local site effect) di zona swarm Banyubiru, Ambarawa Salatiga dan sekitarnya dapat menyebabkan terjadinya resonansi gelombang gempa sehingga makin membuat guncangan gempa kecil terasa lebih kuat oleh warga.

3. Struktur bangunan tahan gempa

Terkait beberapa bangunan rumah warga yang sudah mengalami kerusakan ringan, munculnya retakan dinding tembok akibat gempa swarm di Ambarawa menunjukkan kualitas bangunan tembok yang kurang bagus.

Jika makin besar retakan maka untuk sementara sebaiknya tidak ditempati karena jika guncangan lebih besar terjadi dan berulang akan semakin meningkatkan kerusakan dan berisiko bagi keselamatan penghuninya.

Baca juga: Pengertian Gempa Swarm dan Perbedaannya dengan Gempa Susulan

 

Bangunan-bangunan rumah yang mengalami kerusakan ringan dampak gempa swarm saat ini maka harus dilakukan penguatan (retrofitting) mengingat di wilayah Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dekat atau terdapat jalur sesar aktif.

Antara lain seperti Sesar Merapi Merbabu, Sesar Rawapening, Sesar Ungaran dan sesar lain yang belum teridentifikasi, yang ini semua dapat memicu gempa sesar aktif suatu saat nanti.

4. Risiko dampak gempa ikutan

Saat terjadi aktivitas swarm, agar mewaspadai lereng tebing, karena swarm yang terus terjadi dapat mengganggu kestabilan lereng hingga berpotensi meningkatkan risiko dampak ikutan pascagempa terutama area lereng yang mudah longsor.

Dampak gempa swarm bukan saja melemahkan struktur bangunan yang sudah lemah, tetapi juga dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rockfall) di wilayah perbukitan.

Sehingga selama dalam masa aktivitas gempa swarm di Salatiga untuk sementara waktu diimbau tidak melakukan pendakian dan jika tidak sangat penting agar menghindari jalan bertebing terjal dan berbatu.

Baca juga: Gempa Hari Ini: Catatan Sejarah Gempa Merusak di Sekitar Salatiga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com