Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serupa tapi Tak Sama, Ini 5 Perbedaan Buaya dan Aligator

Kompas.com - Diperbarui 10/01/2023, 13:07 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Hal ini akhirnya membuat saat moncong tertutup, gigi bawah aligator tidak akan terlihat.

3. Letak organ sensorik pendeteksi buruan

Baik aligator dan buaya memiliki bintik hitam kecil yang disebut organ indra integumen (ISO)i kepala mereka.

Organ sensorik ini memungkinkan predator untuk mendeteksi perubahan tekanan dalam air yang disebabkan mangsa potensial.

Namun, letak ISO aligator dan buaya berbeda.

Baca juga: Di Mana Habitat Buaya?

Menurut Journal of Experimental Biology, aligator memiliki ISO di kepala dan di sekitar mulut. Sedangkan buaya memiliki ISO di hampir setiap bagian tubuh mereka.

4. Tulang kaki

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 di jurnal Royal Society Open Science, para peneliti menemukan bahwa kaki depan aligator memiliki tulang humerus yang lebih pendek dan kaki belakangnya memiliki tulang paha yang lebih pendek, dibandingkan dengan buaya.

5. Mana yang lebih cepat?

Saat berada di darat, buaya dan aligator sama-sama cepat. Keduanya bisa berlari, tetapi hanya untuk jarak pendek atau jika mereka merasa terancam.

Bila ditanya siapa yang lebih cepat? Aligator memiliki kecepatan berjalan atau berlari lebih cepat dibanding buaya. Kecepatannya bisa mencapai 18 kilometer per jam. Sedangkan buaya hanya memiliki kecepatan maksimum sekitar 14 kilometer per jam.

Bagaimana jika di dalam air? Siapakah yang berenangnya lebih cepat?

Saat berenang, aligator dan buaya menggunakan ekornya untuk mendorong tubuh mereka ke depan.

Tetapi yang paling cepat tetaplah aligator, karena hewan ini bisa berenang dengan kecepatan maksimum 32 kilometer per jam. Sedangkan buaya, kecepatan maksimumnya hanyalah 15 kilometer per jam.

Baca juga: Mengenal Buaya Nil, Buaya Terbesar di Afrika

6. Siapa yang lebih agresif?

Aligator dan buaya sangatlah berbahaya.

Tetapi ternyata aligator lebih penakut dan berusaha melarikan diri jika didekati manusia. Aligator hanya akan menyerang manusia jika merasa terancam dan anaknya diganggu. Secara naluriah, aligator takut kepada manusia. Tetapi rasa takutnya akan menghilang jika antara aligator dan manusia menjalin kontak biasa, seperti tidak sengaja bertemu.

Bahayanya, rasa takut aligator terhadap manusia akan hilang justru saat diberi makanan.

Karena mereka menganggap manusia juga merupakan sumber makanannya, sehingga mereka bisa menyerang anjing atau anak kecil kapan saja.

Baca juga: 5 Hewan Terbesar di Dunia, Salah Satunya Buaya Air Asin

Berbeda dengan aligator, buaya memiliki sifat yang mudah marah dan suka menyerang manusia, tanpa alasan.

Buaya tidak memiliki sikap yang ramah kepada manusia, makanya kasus penyerangan manusia oleh buaya cukup sering terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com