6 Fakta Hiu Greenland, Vertebrata yang Hidup Paling Lama di Dunia

KOMPAS.com - Hiu Greenland (Somniosus microcephalus) termasuk dalam keluarga hiu yang disebut hiu tidur, karena mereka bergerak perlahan dan sembunyi-sembunyi di dalam air.

Mereka disebut sebagai vertebrata atau hewan dengan tulang punggung yang hidup paling lama sebab mampu bertahan hingga ratusan tahun di perairan yang dalam dan dingin di Samudra Arktik dan Atlantik Utara.

Para ilmuwan masih terus mempelajari lebih banyak tentang hiu misterius yang jarang bertemu manusia ini, berhubung masih banyak yang tidak diketahui seputar gaya hidup mereka.

Baca juga: 6 Fakta Unik Hiu Megalodon, Binatang dengan Rahang Paling Kuat

Meski begitu ada beberapa fakta yang telah diketahui seputar hewan ini, apa saja? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Live Science, Rabu (20/10/2021).

1. Tumbuh hingga 7 meter

Hiu Greenland termasuk salah satu hiu terbesar di dunia. Mereka bisa tumbuh hingga 7,3 meter dengan berat mencapai 1.200 kilogram.

Hiu memiliki tubuh silindris yang bisa berwarna hitam, cokelat, abu-abu, atau campuran ketiga warna itu. Mereka juga memiliki bintik-bintik.

Hiu Greenland mempunyai sisik seperti gigi yang disebut dentikel dermal, fungsinya membantu hiu bergerak lebih diam di air. Selain itu hiu memiliki 48 hingga 52 gigi di rahang atasnya dan 50 hingga 52 gigi di rahang bawahnya.

Gigi atas yang runcing membantunya mencengkeram makanan yang lebih besar. Sedangkan gigi bawah yang lebar dan melengkung dapat membantu memotong daging mangsanya.

2. Bisa hidup ratusan tahun

Rentang hidup pasti hiu Greenland tak diketahui, tetapi mereka dianggap sebagai hiu sekaligus vertebrata yang hidup paling lama di dunia.

Studi mengenai jaringan mata hiu yang diterbitkan dalam jurnal Science memperkirakan jika mereka memiliki rentang maksimum 272 tahun. Tetapi, perkiraan itu memiliki margin kesalahan yang menyebabkan ada spekulasi bahwa hiu dapat hidup hingga 512 tahun.

Para ilmuwan belum tahu bagaimana hiu Greenland bisa hidup begitu lama, tetapi mungkin terkait dengan cara hidup mereka yang lambat. Sebagai informasi, mereka tumbuh 1 sentimeter per tahun dan memiliki metabolisme yang lambat.

3. Hidup di lautan Arktik dan Atlantik Utara

International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyebut, jika Hiu Greenland hidup di lautan Arktik dan Atlantik Utara dari Amerika Utara hingga Greenland dan dari Portugal hingga Laut Siberia Timur.

Hiu juga memiliki jangkauan yang luas dan dapat ditemukan berenang dari permukaan hingga kedalaman 2.647 m.

4. Makan makanan yang bervariasi

Hiu Greenland makan makanan bervariasi mulai dari ikan, hiu lain, belut, dan mamalia laut seperti anjing laut.

Dalam perut hiu bahkan pernah ditemukan beragam hewan darat seperti kuda dan rusa. Kemungkinan hiu memakan mereka saat hewan darat itu mati tenggelam.

Baca juga: Mengenal Hiu Aneh Berwajah Babi yang Langka dan Terancam Punah

5. Daging hiu beracun bagi manusia

Daging hiu Greenland tak bisa dikonsumsi manusia karena beracun. Daging mengandung trimetilamina oksida (TMAO) tingkat tinggi, yang terurai menjadi senyawa trimetilamina (TMA).

Senyawa TMA dapat menyebabkan masalah usus yang parah dan menghasilkan efek yang mirip dengan konsumsi alkohol yang berlebihan. Daging hiu Greenland hanya dapat dimakan jika dikeringkan.

6. Rentan punah

IUCN menganggap hiu Greenland rentan terhadap kepunahan. Manusia membunuh hiu Greenland untuk minyak hati yang digunakan dalam lampu dan produk lainnya antara abad ke-13 dan ke-20.

Penangkapan komersial hiu Greenland untuk minyak baru berakhir pada 1960-an yang membantu populasi mereka. Namun, hiu Greenland terus ditangkap dan dibunuh sebagai tangkapan sampingan.

IUCN memperkirakan bahwa populasi hiu Greenland telah menurun 30% hingga 49% selama 450 tahun terakhir. Namun, berapa banyak persisnya ukuran populasi tak diketahui.

Perubahan iklim juga disebut menyebabkan turunnya populasi hiu. Mencairnya es laut Arktik memberi kesempatan kapal penangkap ikan lebih mudah mengakses habitat hiu Greenland.

Baca juga: Hiu Terus Berenang Sepanjang Hidup, Begini Cara Mereka Istirahat