Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpotensi Bahaya, Beberapa Asteroid Diameter 160 Meter Dekati Bumi

Kompas.com - 20/10/2021, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

 

Sepekan kemudian, pada 20 November, akan melintas 2016 JG12, yang melintas sekitar 5,5 juta kilometer dari planet kita. Tidak sebesar asteroid-asteroid sebelumnya, namun tetap saja masuk kategoti besar karena punya panjang maksimum 190 meter.

Satu hari setelahnya, pada 21 November, satu asteroid yang jauh lebih besar melintasi Bumi: 1982 HR yang juga dikenal dengan nama 3361 Orpheus.

Diperkirakan, 1982 HR memiliki panjang 300 meter, hampir sama dengan ketinggian Menara Eiffel di Paris, yang punya ketinggian 324 meter.

Asteroid ini melintas pada jarak 5,7 juta kilometer dari Bumi.

Dan akhirnya, pada 29 November, akan datang 1994 WR12, yang memiliki panjang antara 92 hingga 210 meter, yang melintas pada jarak skeitar 6,1 juta kilometer.

Hampir semua asteroid yang mendekat pada bulan Oktober dan November masuk golongan kelas Apollo, yang berarti orbit mereka mengelilingi Matahari bisa beririsan dengan jalur orbit Bumi. Namun perlu dicatat bahwa orbit asteroid-asteroid ini lebar dari orbit Bumi.

Satu-satunya yang bukan kelas Apollo adalah 1994 WR12, yang masuk kategori Aten. Artinya, melintas orbit Bumi terhadap Matahari, namun sebagian besar waktunya berada di lingkar dalam orbit Bumi.

Meledak di angkasa Rusia

Secara berkala asteroid -- dalam aneka ukuran -- melintasi Bumi. Meski kecil, asteroid tetap bisa membawa dampak cukup serius bagi planet kita.

Misalnya pada 15 Februari 2013. Satu asteroid dengan diameter 17 meter meledak di atas Chelyabinsk, Russia.

Ledakannya tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun gelombang kejut yang dipancarkan merusak kaca-kaca jendela di enam kota yang berbeda. Selain itu, 1.500 orang harus memeriksakan diri ke dokter, untuk memastikan mereka baik-baik saja.

Yang melegakan, NASA memperkirakan dalam kurun 100 tahun ke depan, Bumi tidak akan tertabrak oleh asteroid dari dapan. Istilah ini mengacu pada asteroid yang datang dari arah Matahari.

Asteroid yang datang dari arah belakang, lebih sulit untuk dideteksi.

Baca juga: Wahana Antariksa Lucy NASA Menuju Asteroid Trojan Jupiter, Ini Misi yang Dilakukan

Pada 16 September lalu, asteroid 2021 SG, yang punya panjang 42 hingga 94 meter melintasi Bumi kita dan para saintis tak tahu sama sekali. Baru keesokan harinya, para pakar mengetahui asteroid yang datang dari arah belakang ini melintasi Bumi kita.

Meski sangat kecil kemungkinannya, tabrakan Bumi dan asteroid tetap dianggap sebagai bencana alam yang paling berbahaya.

Dampak tabrakan bisa mengubah kehidupan Bumi. Para ahli berteori, binatang raksasa dinosaurus punah setelah asteroid menghantam Bumi 65 juta tahun yang lalu.

Karena itulah astronom di seluruh dunia bekerja sama memantau pergerakan asteroid dan menghitung trajektori mereka, untuk memastikan apakah ada yang menjadi ancaman bagi keselamatan warga Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com