Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2021, 09:02 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Osteoporosis adalah penyakit metabolik yang juga disebut sebagai silence disease, karena pada umumnya tidak menimbulkan gejala, namun bisa berakibat fatal. Oleh sebab itu penting untuk mengetahui apa saja faktor risiko osteoporosis.

Penyakit ini terjadi karena adanya pengurangan kepadatan tulang atau tulang keropos, dan paling sering dialami oleh lansia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan data bahwa terdapat sebanyak 200 juta orang dengan osteoporosis.

Sementara angka osteoporosis di Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 288 juta orang di tahun 2050 pada orang berusia 60 tahun.

Fakta lainnya adalah, sebanyak 90 persen wanita juga diperkirakan akan mengalami osteopenia (pengeroposan tulang sebelum menjadi osteoporosis) dan sebanyak 32,3 persen mengalami osteoporosis.

Baca juga: Hari Osteoporosis Sedunia, Bagaimana Cara Mencegah Tulang Rapuh dan Patah?

 

1. Faktor risiko osteoporosis tidak bisa diubah

Informasi mengenai osteoporosis tersebut disampaikan oleh dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid, Koordinator Penyakit DM dan GM, Kementerian Kesehatan RI dalam webinar bertajuk Perjalanan Menuju Tulang Sehat Dimulai Sekarang oleh Anlene Indonesia, Selasa (19/10/2021).

"Ada faktor yang tidak bisa diubah dan ada yang bisa diubah. Bisa juga dipengaruhi oleh globalisasi, urbanisasi dan demografi," kata dr. Lily.

Dr. Lily mengatakan, faktor risiko osteoporosis yang tidak bisa diubah adalah usia lebih dari 50 atau 60 tahun. Selain itu, faktor genetik juga sangat bisa menjadi risiko seseorang terkena osteoporosis.

"Ada beberapa penyakit tertentu yang karena genetiknya dia akan menjadi osteoporosis," ujar dr Lily.

Selain itu, faktor risiko osteoporosis berdasarkan jenis kelamin. Sebab, satu dari tiga perempuan berusia 50 tahun berisiko terkena osteoporosis.

Baca juga: Apa Itu Osteoporosis, Penyebab dan Cara Mencegahnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com