Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2021, 21:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suhu Bumi yang naik tanpa disadari berpengaruh pada berbagai kehidupan di planet ini.

Salah satu yang jadi pembahasan dalam studi baru adalah bagaimana suhu yang menghangat dapat menyebabkan migrasi plankton.

Mahluk kecil ini disebut berpotensi melakukan migrasi dari daerah tropis menuju kutub. Mereka menjahui perairan yang terlalu hangat untuk ditinggali. Lalu apa dampaknya saat migrasi ini terjadi?

Mengutip Science Alert, Selasa (19/10/2021) peneliti menyebut restrukturisasi ini akan berdampak besar pada ekosistem laut, karena plankton membentuk komponen penting dari siklus karbon laut dan jaring makanan.

Baca juga: Organisme Laut: Nekton, Plankton, dan Bentos

Plankton sendiri adalah organisme mikroskopis paling melimpah kedua di Bumi setelah bakteri. Tanpa plankton, kehidupan seperti yang kita tahu tak akan ada di lautan kita.

Dua jenis plankton yang menarik adalah fitoplankton (tumbuhan) dan zooplankton (hewan).

Fotosintesis fitoplankton memainkan peran utama dalam siklus karbon, produksi oksigen bumi, dan organisme merupakan bagian penting dari jaring makanan. Zooplankton juga merupakan bagian penting dari jaring makanan dan siklus karbon.

Namun dalam studi baru yang dipimpin oleh fisikawan lingkungan Fabio Benedetti dari ETH Zurich di Swiss ini menemukan, jika terjadi perubahan distribusi plankton. Hal tersebut karena suhu global yang cenderung terus naik.

Dalam studinya, ia bersama rekannya mengembangkan peta distribusi global lebih dari 860 spesies fitoplankton dan zooplankton.

Mereka kemudian menggunakan algoritma statistik dan model iklim untuk memprediksi perubahan yang akan dialami mahluk ini saat terjadi perubahan iklim.

Awalnya, mereka menemukan peningkatan pada kedua jenis plankton. Tetapi jika suhu permukaan laut rata-rata mencapai lebih dari 25 derajat Celcius, zooplankton akan menurun di daerah tropis dan semua spesies akan beralih ke perairan yang lebih dingin di lintang yang lebih tinggi.

"Di beberapa wilayah lautan, kita akan melihat peningkatan jumlah spesies yang mungkin tampak positif. Tetapi, peningkatan keanekaragaman ini sebenarnya dapat menimbulkan ancaman serius bagi keberadaan dan fungsi ekosistem laut yang mapan di garis lintang yang lebih tinggi," jelas Benedetti.

Lebih lanjut ia menjelaskan, variasi ukuran plankton menjadi hal yang penting. Di garis lintang menengah dan tinggi, ekosistemnya mengandung spesies yang relatif sedikit dan komunitas plankton ini terdiri dari spesies yang lebih besar dan efisien dalam mengekspor karbon organik sebagai sumber makanan penting ikan.

Baca juga: Bumi Makin Panas, Suhu Naik 1,5 Derajat Celsius dalam Setahun

Kenaikan suhu membuat habitat yang kurang ramah bagi plankton berukuran lebih besar, namun berdampak baik untuk plankton yang lebih kecil.

Hal tersebut berimbas pada ledakan keanekaragaman plankton kecil dan penurunan spesies yang lebih besar.

Dan akhirnya pada gilirannya, itu akan berdampak pada populasi ikan dan juga siklus karbon.

Hasil studi ini pun menyiratkan, jika perubahan iklim di masa depan mengancam ekosistem yang kehidupannya didukung oleh plankton.

Penelitian ini dipublikasikan di Nature Communications.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com