Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2021, 17:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Siapa yang menyangka jika bir dan keju telah menjadi makanan ringan atau camilan yang sudah dikonsumsi oleh orang-orang sejak 2700 tahun lalu.

Hal tersebut terungkap setelah peneliti melakukan studi terhadap feses manusia yang terawetkan di tambang garam prasejarah di kawasan Warisan Dunia UNESCO Austria Hallstatt-Dachstein/ Salzkammergut.

Mengutip Phys, Kamis (14/10/2021) saat peneliti mempelajari sampel feses purba atau paleofeses dari tambang garam tersebut, mereka menemukan beberapa bukti mengejutkan.

Baca juga: 9000 Tahun Lalu Orang Manfaatkan Bir Untuk Upacara Ritual

Peneliti menjumpai keberadaan dua spesies jamur yang digunakan dalam produksi keju biru dan bir. Temuan ini kemudian dipublikasikan di jurnal Current Biology, Rabu (13/10/2021).

"Analisis seluruh genom menunjukkan, bahwa kedua jamur terlibat dalam fermentasi makanan dan memberikan bukti molekuler pertama untuk keju biru dan konsumsi bir selama Zaman Besi Eropa," kata Frank Maixner dari Eurac Research Institute for Mummy Studies di Bolzano, Italia.

Hasil ini menurut peneliti memberikan wawasan baru yang substansial pada kehidupan penambang garam prasejarah di Hallstatt dan memungkinkan mengetahui praktik kuliner kuno secara umum.

"Menjadi semakin jelas bahwa tak hanya praktik kuliner prasejarah yang canggih tetapi juga bahan makanan olahan yang kompleks serta teknik fermentasi telah memegang peran penting dalam sejarah makanan awal kita," papar Kerstin Kowarik dari Museum Sejarah Alam Wina.

Studi sebelumnya telah menunjukkan potensi studi paleofeses prasejarah dari tambang garam untuk menawarkan wawasan penting tentang diet dan kesehatan manusia purba.

Namun dalam studi baru, para peneliti menambahkan analisis mikroskopis, metagenomik, dan proteomik yang mendalam untuk mengeksplorasi mikroba, DNA, dan protein yang ada dalam sampel feses tersebut.

Hasilnya, peneliti berhasil merekonstruksi pola makan orang-orang yang tinggal sana. Peneliti mengidentifikasi adanya dedak dan glume dari sereal yang berbeda sebagai salah satu fragmen tanaman yang paling umum.

Baca juga: Pabrik Bir Tertua di Dunia Ditemukan di Mesir

Peneliti melaporkan bahwa makanan yang berserat dan kaya karbohidrat ini dikonsumsi dengan dilengkapi protein dari kacang-kacangan dan kadang dengan buah, kacang atau produk makanan hewani.

Selain itu peneliti juga mendapatkan informasi tentang mikroba purba yang menghuni usus mereka dan menemukan kelimpahan Penicillium roqueforti dan Saccharomyces cerevisiae.

"Para penambang Hallstatt tampaknya sengaja menerapkan teknologi fermentasi makanan dengan mikroorganisme yang saat ini masih digunakan dalam industri makanan," kata Maixner.

Temuan ini pun menjadi menjadi bukti pertama, bahwa orang sudah memproduksi keju di Eropa pada Zaman Besi hampir 2.700 tahun yang lalu.

Di masa depan peneliti pun berharap bisa mempelajari lebih lanjut tentang produksi awal makanan fermentasi dan interaksi antara nutrisi dan komposisi mikrobioma usus dalam periode waktu yang berbeda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com