KOMPAS.com - Penyakit kardiovaskular atau jantung merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia. Pada 2019, WHO mencatat adanya 17,9 juta orang yang emninggal dunia karena penyakit jantung dengan 85 persen di antaranya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Radityo Prakoso, Sp. JP(K), FAPSIC, FASCC, Ketua Terpilih Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dalam acara "Pola Makan Rendah Lemak Untuk Jantung Lebih Sehat Bersama Philips" yang diadakan Kamis (7/10/2021).
Dokter Radityo berkata bahwa faktor risiko penyakit jantung bisa dibedakan menjadi dua kategori, yakni yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi.
Baca juga: Durasi Waktu Tidur Penting untuk Hindari Risiko Penyakit Jantung, Ini Saran Dokter
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain:
1. Riwayat keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang terkena penyakit jantung? Bila ya, maka risiko Anda terkena penyakit serupa juga semakin besar.
2. Usia
Semakin tua seseorang maka semakin besar risikonya terkena penyakit jantung.
3. Jenis kelamin
Hampir 50 persen kasus penyakit jantung iskemik dialami pria, sedangkan kurang dari 40 persen dialami wanita.
Baca juga: Hindari Risiko Penyakit Jantung, Ini Jadwal dan Saran Asupan Makanan
Menurut dr Radityo, perbedaan ini karena wanita memiliki proteksi diri alami berupa menstruasi. Meski demikian, ketika wanita memasuki masa menopause, maka risikonya untuk mengalami penyakit jantung iskemik menjadi hampir serupa dengan pria.
Sementara itu, faktor yang dapat dimodifikasi adalah kebiasaan atau pola hidup sehari-hari. Hal ini mencakup:
1. Pola makan yang tidak sehat, yakni kebiasaan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi dan kebiasaan mengolah masakan yang terlalu lama seperti olahan bersantan.
2. Kurangnya aktivitas fisik
3. Kebiasaan merokok
4. Stres
Untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit jantung, dr Radityo pun menyarankan untuk meminimalkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi ini. Secara khusus, dia menekankan pentingnya memperhatikan asupan atau konsumsi lemak.
Baca juga: Aktivitas Fisik yang Baik untuk Menghindari Risiko Penyakit Jantung
Untuk diketahui, orang dewasa disarankan untuk membatasi konsumsi minyak hingga 67 gram atau setara dengan lima sendok makan dalam sehari. Anda bisa dengan memenuhi mengikuti saran ini dengan menghindari makanan yang berlemak tinggi, seperti gorengan.
Namun, bila Anda penyuka gorengan, siasati dengan memasak menggunakan air fryer. Philips Essential Airfryer, misalnya, merupakan produk yang didesain untuk mampu mengurangi lemak hingga 90 persen.
Selain pola makan yang lebih sehat sehat, dr Radityo juga menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik atau berolahraga, berhenti merokok, menghindari stres dan berkonsultasi ke dokter ketika ada gejala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.