Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2021, 11:01 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Operasi atau tindakan medis yang dilakukan untuk mengobati suatu penyakit, tidak jarang dapat menimbulkan infeksi pada tubuh hingga sebabkan kematian. Namun, melalui penemuan antiseptik, banyak nyawa dapat diselamatkan dari infeksi setelah operasi.

Untuk diketahui, antiseptik adalah bahan kimia yang dapat menghancurkan kuman penyebab infeksi. Tindakan pemberian antiseptik disebut dengan antisepsis.

Penemuan yang mengubah dunia ini telah memberikan banyak kontribusi dalam dunia kesehatan.

Adalah Joseph Lister, seorang Ahli Bedah di Inggris, yang menemukan cara untuk mencegah infeksi pada luka selama dan setelah operasi.

Hingga saat ini, Sistem Antisepsis Lister masih terus digunakan sebagai dasar dari pengendalian infeksi modern dan membuat proses operasi menjadi aman.

Baca juga: Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan, Sama-sama Membunuh Kuman?

 

Kembai ke abad 19, masa sebelum penemuan antiseptik, para ahli menemui tantangan infeksi luka operasi atau luka bedah, dilansir dari Science Museum, Rabu (6/10/2021).

Meskipun proses operasi atau pengobatan telah berhasil dilakukan, banyak pasien meninggal karena sejumlah kondisi terkait infeksi, seperti sepsis (komplikasi infeksi) dan gangren, yakni jaringan mati yang disebabkan oleh infeksi atau kurangnya aliran darah.

Anestesi yang baru saja diperkenalkan dalam dunia medis saat itu, membuat operasi menjadi bebas rasa sakit bagi pasien dan memungkinkan ahli bedah mencoba prosedur yang lebih rumit dan memakan waktu.

Sangat disayangkan, proses operasi yang rumit dan memakan lebih banyak waktu itu menyebabkan peningkatan jumlah kematian akibat infeksi bedah yang dramatis.

Bahkan, Sir James Young Simpson, seorang ahli bedah terkemuka mengatakan, "Seorang pria yang dibaringkan di meja operasi di salah satu atau rumah sakit bedah kami memiliki kemungkinan kematian yang lebih besar daripada tentara Inggris di Pertempuran Waterloo."

Sementara saat itu, sebelum Lister kemudian menemukan antiseptik, ia bekerja sebagai surgical dresser dan bertugas untuk mendampingi ahli bedah dalam proses operasi, membersihkan dan membalut luka bedah, melihat secara langsung berbagai tingkat pembusukan tubuh akibat infeksi.

Baca juga: Mandi Pakai Cairan Antiseptik dengan Povidone Iodine, Hati-hati Kulit Iritasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com