Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Fakta King Cobra | Ditemukan Tempat Persembunyian Neanderthal Sebelum Punah

Kompas.com - 03/10/2021, 10:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - King Cobra adalah salah satu ular paling berbisa di dunia. Tak cuma dinobatkan sebagai ular paling berbisa, king cobra rupanya termasuk ular terpanjang yang bisa mencapai 5 meter.

Fakta tentang ular paling berbisa King Cobra menjadi salah satu berita populer di kanal Sains sepanjang Sabtu (2/10/2021).

Berita populer lain, peneliti menemukan bukti bahwa sebelum punah manusia purba Neanderthal tinggal di ruang rahasia di gua Vanguard.

Tak ketinggalan, peneliti juga sedang menguji terapi vitamin A lewat hidung untuk penderita anosmia hingga pembelajaran yang bisa kita ambil dari kasus nikah siri Leslar.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Sabtu (2/10/2021) hingga Senin (3/10/2021) pagi.

Mengenal King Cobra, ular paling berbisa di dunia

Ular king cobra (Ophiophagus hannah) adalah salah satu ular yang paling berbisa di dunia. King cobra dapat “berdiri” dengan mengangkat hingga sepertiga tubuhnya dari tanah untuk bergerak maju saat menyerang lawannya.

Tak hanya dinobatkan sebagai salah satu ular paling berbisa, king cobra dengan panjangnya yang bisa mencapai 5 meter merupakan ular bisa yang terpanjang.

Baca selengkapnya fakta King Cobra di sini:

Inilah King Cobra, Salah Satu Ular Paling Berbisa di Dunia

Manusia purba Neanderthal punya tempat persembunyian sebelum punah

Peneliti memperkirakan sebelum punah, manusia purba Neanderthal tinggal di sebuah ruang rahasia di Gua Vanguard, salah satu gua di Kompleks Gua Gorham, yang berada di Gibraltar.

Kesimpulan ini berdasarkan dari temuan sebuah ruang gua tersembunyi yang tertutup oleh pasir selama sekitar 40.000 tahun.

"Mengingat pasir yang menyegel ruangan itu berusia 40.000 tahun jadi ruangan bisa lebih tua. Pada kurun waktu itu, kemungkinan besar gua Neanderthal lah yang menggunakan gua tersebut," kata Clive Finlayson, direktur Museum Nasional Gibraltar, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (10/1/2021).

Saat sedang mempelajari Gua Vanguard, tim peneliti menemukan ruang tersembunyi. Setelah memanjat melaluinya, mereka menemukan bahwa panjangnya 13 meter dengan stalaktit menggantung seperti es di langit-langit ruang itu.

Selengkapnya baca di sini:

Sebelum Punah, Manusia Purba Neanderthal Bersembunyi di Ruang Rahasia Ini

Pengujian terapi vitamin A lewat hidung untuk obati anosmia

Vitamin A nasal, atau yang diberikan melalui hidung saat ini sedang diuji coba untuk digunakan sebagai terapi mengobati anosmia.

Anosmia adalah gangguan indera penciuman yakni hilangnya kemampuan membau atau mencium bau.

Sejak pandemi Covid-19, virus corona memberikan gejala infeksi yang tidak biasa, salah satunya hilangnya bau. Banyak pasien yang melaporkan gejala Covid-19 tidak bisa mencium bau, atau terganggunya indera penciuman.

Dilansir dari The Independent, Jumat (1/10/2021), dalam uji coba terapi anosmia ini, para peneliti akan meneteskan vitamin A ke lubang hidung pasien.

Selengkapnya baca di sini:

Terapi Vitamin A Lewat Hidung Sedang Diuji Coba untuk Obati Anosmia

Pelajaran yang bisa diambil dari kasus Leslar

Pasangan Lesti Kejora dan Rizky Billar atau Leslar mendapatkan digital bullying berupa kritikan hingga ujaran kasar di media sosial, usai mengumumkan telah menikah jauh sebelum acara pernikahan yang ditayangkan di televisi. Kasus ini dianggap dapat memicu stres bagi mereka.

Padahal awalnya, kabar pernikahan Lesti dan Billar atau yang akrab disapa sebagai Leslar ini sangat ditunggu masyarakat dan keduanya terlihat sangat bahagia menjelang momen pernikahan mereka yang akan ditayangkan di televisi.

Namun, setelah diisukan Lesti Kejora hamil di luar nikah, maka keduanya membeberkan bahwa pernikahan sesungguhnya telah dilaksanakan di awal Januari 2021 lalu, tanpa diketahui publik.

Sementara, acara pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar yang ditayangkan secara live di televisi diselenggarakan pada 19 Agustus 2021.

Digital bullying yang dialami Leslar terjadi karena ada sebagian netizen yang menganggap bahwa mereka telah melakukan pembohongan publik karena melangsungkan pernikahan dua kali.

Belajar dari kasus Leslar ini, Eunike Sri Tyas Suci dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya berkata bahwa Leslar bisa saja terpengaruh secara psikologis akibat pembulian yang diterima di media sosial (digital bullying).

"Kalau ditanya bisa (terpengaruh) atau tidak, saya katakan bisa," kata Tyas kepada Kompas.com, Kamis (30/9/2021).

Belajar dari kasus Leslar ini, bagaimana cara kita mengendalikan atau mengelola stres jika mendapati situasi diluar dari yang kita bayangkan?

Selengkapnya baca di sini:

Belajar dari Kasus Leslar, Ini Cara Mengelola Stres akibat Situasi Tak Terduga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com