KOMPAS.com - Secang merupakan salah satu rempah-rempah yang selalu ditemukan dalam sajian wedang uwuh, minuman khas Yogyakarta. Secang memiliki banyak sekali kandungan nutrisi dan sangat baik untuk perawatan kulit.
Secang adalah nama daerah dari pohon yang bernama ilmiah Caesalpinia sappan, suku Caesalpiniaceae.
Bagian kayu pohon ini menarik perhatian orang karena apabila direbus dalam air, menimbulkan warna merah muda hingga coklat, tergantung keasaman cairan. Warna merah ini ditimbulkan oleh zat kandungan bernama brazilein dan brazilin.
Nah, di samping warnanya yang menarik, ternyata secang juga memiliki segudang manfaat bagi tubuh kita.
Baca juga: 6 Resep Ramuan Jamu untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh Saat Pandemi Covid-19
Guru Besar Dosen Departemen Biologi FST, Universitas Airlangga, Prof Dr Mangestuti Agil MS, Apt mengatakan, secang sendiri selalu dipakai dalam berbagai pengobatan di luar.
Dalam sistem pengobatan India Ayurveda dan pengobatan tradisional China, misalnya, secang telah terdokumentasi memiliki aktivitas farmakologinya untuk aktivasi sirkulasi darah, antitumor, antimikrobila, dan immunostimulant.
Untuk mengetahui lebih lanjut khasiatnya, berikut beberapa manfaat Secang yang sudah berhasil dikaji melalui penelitian ilmiah oleh para peneliti di berbagai negara, termasuk peneliti Indonesia.
Uji aktivitas antioksidan terhadap secang sudah dilakukan dengan berbagai ekstrak, termasuk ekstrak air.
Hasilnya memang menunjukkan khasiat sebagai antioksidan, yaitu yang ditimbulkan oleh senyawa golongan flavonoid.
Pengujian antioksidan ini sudah dilakukan oleh peneliti India, Indonesia, Cina, Jepang, Thailand.
Baca juga: Jamu Sondhep dan Salekarang Madura Bisa Bantu Melindungi Tubuh dari Infeksi Covid-19
Kekayaan kandungan berikutnya yang dimiliki oleh secang adalah antimikroba dan probiotik.
Mangestuti menyebutkan bahwa untuk kedua kandungan ini, sudah pernah dilakukan pengujiannya.
Aktivitas probiotik diuji dengan cara melihat bakteri yang menunjukkan pertumbuhan setelah diberi ekstrak secang.
"Kedua aktivitas ini memberikan peluang untuk masa depan penggunaan secang," kata Mangestuti kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2021).
Aktivitas antiradang dilakukan untuk menguji kemampuan berbagai ekstrak dan zat brazillin.