Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Kanker Payudara

Kompas.com - 27/09/2021, 09:03 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah program komputer berbasis kecerdasan buatan dikembangkan untuk membantu dokter untuk mendiagnosis kanker payudara secara lebih akurat.

Kecerdasan buatan itu nantinya akan bekerja dengan cara melihat pola di antara ribuan gambar USG payudara.

Seperti dikutip dari Medicalxpress, Sabtu (25/9/2021) saat diuji secara terpisah pada 44.755 pemeriksaan ultrasonografi yang sudah selesai, kecerdasaan buatan (AI) meningkatkan kemampuan ahli radiologi untuk mengidentifikasi penyakit dengan benar sebesar 37 persen.

AI juga mengurangi jumlah sampel jaringan atau biopsi yang diperlukan untuk mengkonfirmasi tumor yang dicurigai sebesar 27 persen.

Baca juga: Deteksi Kanker Payudara sejak Usia 40 Tahun Bantu Selamatkan Nyawa

"Studi kami menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan dapat membantu ahli radiologi membaca pemeriksaan USG payudara pasien yang menunjukkan tanda-tanda nyata kanker payudara untuk menghindari biopsi kasus yang ternyata tumor jinak," kata Krzysztof Geras, peneliti studi ini.

Pemeriksaan USG yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi ini dapat melewati jaringan untuk membuat gambar payudara atau jaringan lain secara real-time.

Meskipun umumnya tidak digunakan sebagai alat skrining kanker payudara, alat ini telah berfungsi sebagai alternatif (untuk mamografi) atau tes diagnostik lanjutan bagi banyak wanita.

Selain itu USG lebih murah, lebih banyak tersedia di klinik dan tidak melibatkan paparan radiasi. Ultrasonografi juga lebih baik daripada mamografi untuk menembus jaringan payudara yang padat dan membedakan sel-sel padat tetapi sehat dari tumor-tumor padat.

Meski begitu teknologi USG juga memiliki kekurangan di mana ditemukan pula diagnosis palsu kanker payudara. Hal ini menyebabkan kecemasan dan prosedur yang tak perlu bagi wanita.

"Jika upaya kami menggunakan kecerdasan buatan sebagai alat akurasi maka ultrasonografi bisa menjadi alat yang lebih efektif dalam skrining kanker payudara terutama sebagai alternatif mamografi dan bagi mereka yang memiliki jarigan payudara padat," tambah Linda Moy, ahli radiologi yang terlibat dalam studi.

Kendati hasil sementara dari studi menjanjikan, peneliti perlu melakukan uji klinis alat pada pasien sebelum digunakan secara berkelanjutan.

Baca juga: Kanker Payudara pada Pria, Apa yang Perlu Diwaspadai?

Geras sendiri juga memiliki rencana untuk menyempurnakan perangkat lunak AI untuk memasukkan informasi tambahan pasien, seperti risiko seorang wanita yang memiliki riwayat keluarga atau mutasi genetik yang terkait dengan kanker payudara.

Sebagai gambaran, statistik terbaru dari American Cancer Society memperkirakan bahwa satu dari delapan wanita (13 persen) di AS didiagnosis menderita kanker payudara selama hidup mereka, dengan lebih dari 300.000 diagnosis positif pada tahun 2021 saja.

Temuan ini dipublikasikan secara daring 24 September di jurnal Nature Communications.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com