Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu CoolSculpting, yang Sebabkan Lemak di Tubuh Supermodel Linda Evangelista Bertambah Banyak?

Kompas.com - 25/09/2021, 14:01 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Melalui akun Instagram pribadinya, supermodel Linda Evangelista mengungkap penderitaannya yang selama lebih dari lima tahun, ia simpan sendiri.

Ia mengatakan dirinya mengalami cacat setelah menjalani treatment menghilangkan lemak dengan prosedur coolsculpting yang dilakukan oleh Zeltiq’s CoolSculpting.

Menurutnya, hasilnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Lemak yang seharusnya hilang, justru bertambah banyak, menyebabkannya cacat permanen, bahkan setelah menjalani dua kali operasi korektif yang menyakitkan.

Baca juga: Studi: Makan Alpukat Sehari Bantu Mengurangi Lemak Perut

Bukan hanya perubahan fisik, wanita cantik yang pernah disebut sebagai The Greatest Supermodel of All Time ini juga menyebutkan kondisi mentalnya sangat terpuruk.

Saya telah mengalami Pradoxical Adipose Hyperplasia (PAH), risiko yang tidak saya sadari sebelum saya menjalani prosedur," tulisnya dalam posting Instagram yang disertai tagar #TheTruth #MyStory.

"Bukan hanya menghancurkan mata pencaharian saya, tapi juga mengirim saya ke dalam siklus depresi yang dalam, kesedihan, dan kebencian mendalam.” 

PAH merupakan salah satu efek samping dari CoolSculpting, di mana area lemak yang ditargetkan menjadi lebih besar dan lebih keras.

Sebuah penelitian juga menyebutkan, komplikasi PAH kemungkinan lebih umum terjadi daripada yang diperkirakan para ahli sebelumnya.

Terkait hal tersebut, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di IORA Dermatology Clinic, dr Edwin Tanihaha SpKK MHKes FKCCS menjelaskan, CoolSculpting adalah suatu prosedur non invasive untuk mengurangi lemak subkutan tubuh dengan cara meletakan handpiece di arah lokasi lemak yg ditargetkan.

Kemudian dari handpiece tersebut, akan menyedot lemak subkutan dengan teknologi vakum dan mengeluarkan suhu minus 5 derajat Celsius sampai minus 9 derajat Celsius, untuk membekukan lemak subkutan selama 50menit-70menit.

“Yang diharapkan dari tindakan ini adalah lemak subkutan kita membeku dan memicu proses apoptosis sel lemak (proses kematian sel lemak yang terprogram), kemudian sel-sel lemak yang sudah mati tersebut akan di fagositosis(dimakan) oleh makrofag dan dikeluarkan melalui sistem limfatik tubuh,” jelas dr. Edwin kepada Kompas.com.

Ia menambahkan, hasil terapi biasanya akan terlihat dalam waktu beberapa minggu sampai dua bulan kemudian, dengan target lemak subkutan dapat susut sekitar 15%-25% per terapi.

“Karena sel lemak itu lebih sensitif terhadap energi dingin,” katanya.

Prosedur CoolScuplting ini berbeda dengan sedot lemak. Meski kedua prosedur ini bertujuan untuk mengurangi lemak subkutan tubuh, sedot lemak adalah prosedur untuk menyedot lemak tubuh secara invasif (termasuk dalam tindakan bedah) dengan menggunakan alat liposuction.

Baca juga: Berat Badan Turun, Lemak Bagian Tubuh Mana yang Hilang Duluan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com