Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Belang Ternyata Terbentuk sejak Embrio, Studi Temukan

Kompas.com - 24/09/2021, 09:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Tak sedikit kucing yang memiliki warna belang, bahkan ada kucing belang tiga warna atau hanya dua warna. Bahkan, kucing belang tiga dianggap memiliki mitos keberuntungan.

Ternyata kucing mendapatkan belang pada bulunya dapat dijelaskan secara ilmiah.

Dilansir dari National Geographic, Kamis (23/9/2021), pengamatan lebih dekat untuk mengungkap pola belang pada warna bulu kucing yakni pada embrio kucing.

Dari hampir 60 juta kucing peliharaan di Amerika Serikat, salah satunya spesies yang paling umum adalah kucing tabby klasik, yang memiliki pola bulu bergaris, titik, dan lingkaran. Bahkan kadang tampak huruf M yang muncul pada dahi kucing ini.

Rupa kucing tabby ini bisa dilihat dari Si Kucing Garfield yang populer, namun kucing lucu ini juga mewarisi garis keturunan kucing persia.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communication belum lama ini, para ilmuwan melaporkan bahwa gen yang mengatur warna dan pola belang kucing diaktifkan dalam sel-sel kulit embrio sebelum bulu kucing berkembang.

Baca juga: Alasan Kucing Selalu Mendarat dengan Kaki Menginjak Tanah Duluan

 

Peneliti melihat bahwa sel-sel kulit awal dalam tahap embrio bahkan meniru garis-garis kucing di bawah mikroskop, sebuah penemuan yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam sel-sel embrionik.

Proses genetik unik pada kucing belang ini mungkin merupakan mekanisme yang sama yang menciptakan garis-garis dan bintik-bintik pada kucing liar, menurut teori para peneliti.

Kata 'tabby', berasal dari al-'Attabiyya, seperempat di Baghdad yang menghasilkan taffeta sutra bergaris halus pada abad ke-16. Akan tetapi, pola belang pada kucing itu sendiri, kemungkinan berasal dari nenek moyang langsung kucing domestik, kucing liar Near Eastern.

"Ada kepuasan untuk memahami sedikit lebih banyak tentang dunia,” kata pemimpin studi Greg Barsh, peneliti di Hudson Alpha Institute for Biotechnology, sebuah fasilitas penelitian yang berbasis di Huntsville, Alabama.

Kendati demikian, menurutnya, penemuan tentang kenapa ada kucing belang dan bagaimana pola warna belang pada kucing terbentuk adalah sesuatu yang luar biasa.

Menurut Barsh, penemuan yang menunjukkan bagaimana kucing mendapatkan belangnya, adalah sesuatu yang jarang. Sebab, ternyata pola belang pada kucing ditemukan sejak kucing masih embrio.

Baca juga: Kenapa Rambut Kucing Belang?

Ilustrasi kucing belang tiga atau calico. PIXABAY/CANDID_SHOTS Ilustrasi kucing belang tiga atau calico.

Pola belang di embrio kucing

"Biologi menggunakan perangkat yang sama berulang-ulang, jadi sangat jarang menemukan sesuatu yang tidak berlaku lebih luas untuk banyak situasi lain. Ini mungkin terjadi dalam situasi ini juga," kata Barsh.

Dalam studi untuk mengungkap asal-usul belang pada kucing ini, Barsh bersama Christopher Kaelin, ahli genetika di Universitas Stanford dan ilmuwan senior Hudson Alpha Kelly McGowan mengumpulkan hampir seribu embrio yang seharusnya dibuang dari klinik hewan yang memandikan kucing liar, banyak di antaranya hamil saat dirawat.

Studi ini telah mendapat persetujuan dan dijalankan sesuai protokol penelitian yang disetujui secara etis.

Ketika McGowan memeriksa sel-sel kulit embrio yang berusia 25 hingga 28 hari di bawah mikroskop, dia melihat bahwa area kulit yang lebih tebal diselingi dengan area yang lebih tipis, menciptakan pola warna sementara yang menyerupai warna kucing dewasa.

Penemuan itu pun mengejutkannya, karena ternyata pola belang pada kucing sudah ada di awal perkembangan embrio, bahkan jauh sebelum folikel rambut dan pigmen, yang menjadi kunci pembentukan warna hewan, terbentuk.

Baca juga: 10 Kucing Hutan di Indonesia, Sebagian Besar Terancam Punah

 

Tim Barsh melihat produksi pola warna kucing sebagai proses dua langkah. Pertama, sel-sel kulit menentukan apakah pola tabby akan berwarna gelap atau terang. Kemudian, folikel rambut tumbuh dan membuat pigmen.

Genetika di balik warna dan pola belang kucing domestik telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Bahkan, Charles Darwin pernah mengusulkan bahwa kebanyakan kucing tuli berwarna putih dengan mata biru.

Selama perkembangan, katanya, spesies terkadang memperoleh perubahan yang tidak penting, seperti warna rambut, karena mereka terkait dengan perubahan lain yang lebih berguna.

Beberapa, tambahnya, bahkan tidak bisa kita lihat. Dia tidak memiliki genetika modern, tetapi dia ternyata benar. Ini adalah kelainan genetik yang diturunkan.

Dengan melihat bagaimana proses pola belang kucing ini bekerja pada hewan lain, tim berharap dapat menguraikan bagaimana pola warna berevolusi dari waktu ke waktu.

Mereka mungkin, kata Barsh, bahkan menemukan penemuan yang tampaknya tidak ada hubungannya dengan pola bulu, seperti perbedaan tak kasat mata yang pernah dibayangkan Darwin.

Baca juga: Kucing Keracunan, Kenali Tanda-tanda dan Jenis Zat Beracunnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com