Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Pura-pura Jadi Manusia Purba demi Tahu Cara Berburunya

Kompas.com - 22/09/2021, 17:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Manusia Neanderthal, kerabat terdekat kita punah antara 40.000 hingga 35.000 tahun yang lalu.

Lalu sejak penemuan fosil pertamanya 165 lalu, para ilmuwan telah belajar lebih banyak tentang mereka. Seperti budaya, ekologi, pola makan, pengendalian api, produksi dan penggunaan alat, fisiologi, dan bahkan kode genom mereka.

Tapi kini, para peneliti melakukan hal di luar kebiasaan untuk mempelajari Neanderthal.

Mereka menggunakan pendekatan original, yakni berpura-pura menjadi manusia purba itu untuk merekonstruksi perilaku Neanderthal, terutamanya saat berburu.

Baca juga: Seniman Rekonstruksi Wajah Neanderthal yang Derita Tumor di Wajah

Mengutip Phys, Selasa (21/9/2021) Neanderthal diketahui telah memakan tanaman, jamur, kerang, biji pinus panggang, dan daging lumba-lumba yang terdampar.

Pada saat yang sama, mereka adalah predator puncak penting yang memburu mamalia dengan berbagai teknik, mulai dari menyergap dengan tombak hingga menjebak dan mengejar.

Ada banyak bukti pula bahwa mereka secara teratur menangkap burung, seperti burung pemangsa, merpati, dan anggota keluarga gagak.

"Di sini kami menunjukkan, bahwa Neanderthal kemungkinan berburu chough, burung yang menghabiskan malam di gua-gua tempat berlindung Neandertal," kata penulis pertama Dr. Guillermo Blanco dari Museum Nasional Ilmu Pengetahuan Alam di Madrid.

"Jadi kamu merekonstruksi bagaimana Neanderthal bisa menggunakan api untuk menangkap burung itu di malam hari," 

Kawanan chough ini memang bersarang di gua-gua dan celah berbatu. Karena gua langka, chough kadang harus berbagi tempat dengan Neanderthal.

Dalam studinya ini, Blanco dan rekannya kemudian mulai dengan meninjau literatur tentang fosil burung yang ditemukan di gua-gua yang berisi fosil atau alat Neanderthal.

Mereka mengonfirmasi bahwa koeksistensi antara Neanderthal dan chough adalah hal biasa.

Di Eropa, chough adalah salah satu fosil burung paling melimpah yang ditemukan di gua-gua Neanderthal. Khususnya di semenanjung Iberia.

Dan saat ditemukan, fosil-fosil burung ini sering memiliki luka yang berasal dari alat batu yang dibuat oleh Neanderthal antara 300.000 dan 35.000 tahun yang lalu.

"Bukti luka ini bukti kuat bahwa Neanderthal menangkap dan memotong burung. Chough tak hanya menghasilkan kalori tetapi juga menyediakan nutrisi mikro. Sementara bulu hitam cerah, paruh, dan cakarnya mungkin digunakan untuk dekorasi," papar Dr. Juan J. Negro dari Estación Biológica de Doñana di Sevilla.

Baca juga: Terampil, 400.000 Tahun Lalu Neanderthal Ubah Tulang Gajah Jadi Alat

Replika Homo Neanderthal di Neanderthal Museum, Krapina, KroasiaItinari Replika Homo Neanderthal di Neanderthal Museum, Krapina, Kroasia

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com