Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2021, 07:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Perkembangan serangga dimulai dari telur yang terbentuk di dalam ovarium serangga betina.

Masa perkembangan serangga di dalam telur disebut perkembangan embrionik dan perkembangan setelah menetas disebut perkembangan pascaembrionik.

Sementara itu, tahap hidup serangga yang baru menetas, dari telur hingga menjadi dewasa, disebut metamorfosis.

Serangga mengalami dua macam metamorfosis, yakni metamorfosis sempurna (holometabola) dan metamorfosis tidak sempurna (himemetabola).

Metamorfosis sempurna pada serangga

Dilansir dari laman Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), metamorfosis sempurna melalui tahapan telur-larva-pupa-dewasa. Serangga yang melalui metamorfosis sempurna biasanya memiliki bentuk dewasa yang sangat berbeda dari masa pradewasa.

Baca juga: Daftar Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Larva adalah fase ketika serangga sangat aktif makan, sedangkan pupa merupakan bentuk peralihan yang ditandai dengan perombakan alat-alat tubuh bagian dalam dan luar.

Contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lalat, kumbang, nyamuk, dan lebah.

Kupu-kupu biasanya meletakkan telurnya di bawah daun. Telur tersebut akan berubah menjadi larva setelah 3-5 harri.

Sebelum mencari tempat untuk kembali berubah bentuk, umumnya, larva berganti kulit hingga 5-6 kali.

Setelah berganti kulit dan mendapatkan tempat, larva akan menjadi pupa atau kepompong. Kemudian, kepompong akan berubah menjadi kupu-kupu setelah 7-20 hari.

Baca juga: Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna pada serangga

Metamorfosis tidak sempurna melalui tahapan telur-nimfa-dewasa. Pada metamorfosis ini, bentuk nimfa mirip serangga, namun sayapnya belum berkembang.

Biasanya, nimfa memiliki habitat yang sama dengan masa dewasanya. Adapun serangga yang mengalai metamorfosis tidak sempurna adalah kecoa, belalang, dan jangkrik.

Belalang betina biasanya meletakkan telurnya di serasah daun maupun pasir. Setelah telur tersebut menetas, muncullah nimfa atau belalang muda yang sudah bisa memakan daun tanaman yang lunak.

Dalam tahap nimfa, belalang masih memiliki warna yang ringan, tidak memiliki sayap, dan belum memiliki organ reproduksi.

Setelah 25-30 harri, sayap nimfa akan mulai berkembang dan metamorfosis belalang pun sampai di tahap terakhir, yakni tahap dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com