Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lewatkan Full Harvest Moon di Langit Indonesia Malam Ini

Kompas.com - 21/09/2021, 16:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Malam ini, Selasa (21/9/2021), akan ada fenomena Full Harvest Moon (Bulan Purnama Panen) pada fase oposisi solar Bulan menghiasi langit Indonesia.

Fase oposisi solar bulan atau disebut juga fase bulan purnama adalah konfigurasi ketika Bulan terletak membelakangi Matahari dan segaris dengan Bumi dan Matahari.

Mengingat orbit Bulan yang membentuk sudut 5,1° terhadap ekliptika, Bulan tidak selalu memasuki bayangan Bumi ketika fase Bulan purnama, sehingga setiap fase Bulan purnama tidak selalu beriringan dengan gerhana Bulan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bulan Purnama Selalu Terjadi di Malam ke-15 Bulan Hijriah

Peneliti di Pusat Sains Antariksa BRIN, Andi Pangerang mengatakan, puncak fase Bulan purnama di September 2021 ini terjadi pada 21 September pukul 06.54 WIB, 07.54 Wita, 08.54 WIT dengan jarak 389.984 km dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Pisces. 

"Bulan purnama dapat disaksikan pada malam sebelumnya (20 September 2021) sebelum terbenam Matahari dari arah Timur," kata Andi kepada Kompas.com, Kamis (25/8/2021).

Lantas, kemudian bulan purnama ini akan berkulminasi pada keesokan harinya (21 September 2021) sebelum tengah malam di sekitar Zenit untuk lintang 6°-7° LS dan terbenam ketika terbit Matahari di arah Barat.

Kenapa disebut dengan Purnama Panen atau Full Harvest Moon?

Fase bulan purnama yang terjadi di bulan September ini juga dikenal dengan sebutan lainnya sesuai almanak petani Amerika Serikat, yakni Purnama Panen atau Full Harvest Moon.

Dijelaskan Andi, penamaan ini dikarenakan berdekatan dengan Ekuinoks September yang akan terjadi pada 23 September mendatang.

Selain itu, alasan lainnya mengapa disebut dengan Purnama Panen adalah karena saat fase oposisi solar bulan September ini terjadi merupakan saat yang tepat bagi para petani untuk memanen hasil tanaman mereka.

"Para petani akan memanen hasil tanaman mereka sejak terbit Bulan hingga sepanjang malam," jelasnya.

Baca juga: Bulan Purnama dan Pasang Surut Air Laut, Apa Hubungannya?

Purnama Panen ini menjadi signifikan secara astronomis, mengingat selang waktu antara dua Bulan terbit yang berdekatan menjadi lebih singkat dibandingkan dengan hari-hari lainnya bagi pengamat di belahan utara Bumi. 

Purnama di bulan September juga disebut sebagai Purnama Jagung (Full Corn Moon) dan Purnama Jelai (Full Barley Moon), karena di saat inilah tanaman jagung dan jelai sebagai makanan pokok di Eropa maupun Amerika Serikat mulai dipanen. 

Ditegaskan Andi, bahwa istilah ini tidak terkait dengan Purnama Panen yang mana hanya dikhususkan bagi Purnama yang terjadi berdekatan degan Ekuinoks September.

Untuk dapat mengamati fenomena ini, Anda tidak memerlukan alat bantuan apapun karena akan nampak jelas dengan mata telanjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com