Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Spesies Baru Katak Kecil Bermulut Sempit di Belitung dan Lampung

Kompas.com - 20/09/2021, 19:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari Pusat Penelitian Biologi berhasil menemukan spesies katak terbaru yakni katak kecil bermulut sempit.

Spesies katak ditemukan pada 2018 dan 2019 di perkebunan kelapa sawit Pulau Belitung dan Lampung di Sumatera bagian tenggara oleh tim herpetologi.

Spesies baru ini kemudian diberi nama ilmiah Microhyla sriwijaya.

Peneliti Herpetologi Pusat Penelitian Biologi, Amir Hamidy mengatakan, nama sriwijaya dipilih untuk diabadikan sebagai nama jenis.

Baca juga: LIPI Temukan Spesies Baru Katak Pucat dari Garut, Status Terancam Kritis

Nama Sriwijaya mengacu pada nama kerajaan pemersatu pertama yang mendominasi sebagian besar Kepulauan Melayu.

"Ini (Kerajaan Sriwijaya) berbasis di Sumatera dan mempengaruhi Asia Tenggara antara abad ke-7 dan ke-11," kata Amir dalam keterangan tertulis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang kini tergabung dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penulis lain dalam penelitian ini yaitu Rury Eprilurahman dari Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki sembilan spesies Microhyla.

Di antaranya seperti:

  • M. achatina (Jawa),
  • M. berdmorei (Kalimantan dan Sumatera),
  • M, mukhlesuri (Sumatera),
  • M. gadjahmadai (Sumatera),
  • M. heymonsi (Sumatera),
  • M. malang (Kalimantan),
  • M. orientalis (Jawa, Bali, Sulawesi dan Timor),
  • M. palmipes (Bali, Jawa dan Sumatera),
  • M, superciliaris (Sumatera)

Dari jumlah tersebut, empat spesies yakni M. achatina, M. gadjahmadai, M. orientalis, dan M. palmipes merupakan jenis endemik Indonesia.

Sementara itu, Rury lebih lanjut mengatakan, Pulau Sumatera menempati posisi kedua wilayah terluas untuk keanekaragaman spesies Microhyla ini, karena 7 dari 9 spesies di Indonesia ada di Sumatera.

Status konservasi amfibi

Katak merupakan salah satu spesies hewan yang termasuk dalam kelompok amfibi yaitu hewan vertebrata.

Amir menjelaskan, terkait status konservasi amfibi di Pulau Belitung, habitatnya sendiri sudah cukup terancam, terutama oleh kegiatan antropogenik yang mengakibatkan kerusakan habitat beberapa jenis amfibi.

Sehingga, menurut dia, penemuan spesies baru Microhyla sriwijaya ini menjadi pelajaran untuk kita betapa perlunya melestarikan habitat alami pulau yang berharga itu.

Selain itu, ia menambahkan, perlu dilakukan survei dan studi herpetologi secara ekstensif di wilayah yang lebih kecil dan kurang tereksplor potensi kehatiannya seperti Belitung.

Adapun, peneliti lainnya yang terlibat dalam penulisan ilmiah mengenai penemuan spesies terbaru ini adalah Sonali Garg, vestidhia Y. Atmaja, Farits Alhadi, Misbahul Munir, Rosichon Ubaidillah, Tuty Arisuryanti S.D. Biju, Dan Ericn Smith.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com