Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 16:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Kesuksesan ular mampu bertahan hidup jutaan tahun di Bumi tak luput dari dampak asteroid yang memusnahkan dinosaurus, menurut sebuah penelitian terbaru.

Dampak dari hantaman asteroid raksasa ini menyebabkan kehancuran, yang membawa kematian pada binatang dan tumbuhan.

Tapi para peneliti, mengatakan segelintir jenis ular masih bertahan hidup, mampu melewati periode kehancuran dunia karena asteroid, dengan cara bersembunyi di bawah tanah, dan melewati masa yang panjang tanpa makanan.

Hewan berdarah dingin yang tangguh ini kemudian menyebar ke penjuru dunia, berkembang menjadi 3.000 lebih jenis saat ini.

Baca juga: Titanoboa VS Anaconda, Ular Besar dari Wilayah Tropis

Kebanyakan jenis dinosaurus mati akibat hantaman asteroid ke Bumi sekira 66 juta tahun yang lalu, memicu gempa bumi, tsunami dan kebakaran hutan. Setelah itu diikuti dengan satu dekade masa kegelapan saat awan abu menghalangi matahari.

Diperkirakan sekitar 76 persen tumbuhan dan hewan punah. Tapi ular, seperti hewan lainnya yaitu mamalia, burung, katak, dan ikan, berhasil bertahan hidup.

"Dalam kondisi kekurangan rantai makanan, ular-ular mampu bertahan dan berkembang pesat, lalu hewan ini mampu menduduki benua-benua baru, dan berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan cara yang baru," kata ketua peneliti Dr Catherine Klein yang melakukan penelitian di Universitas Bath.

"Kemungkinan, tanpa dampak dari asteroid, hewan-hewan ini tidak akan bisa seperti sekarang ini."

Pada saat asteroid menghujam Meksiko, ular-ular itu bentuknya sama seperti yang kita ketahui hari ini: tidak berkaki dengan rahang elastis untuk menelan mangsa.

Dampak dari asteroid membuat persediaan makanan terbatas, mendorong kemampuan mereka untuk bertahan hidup dengan berpuasa lebih dari setahun, dan berburu dalam kegelapan. Hal ini kemungkinan berperan besar dalam kelangsungan hidup mereka sampai sekarang.

Beberapa jenis ular yang bertahan kebanyakan dari mereka hidup di bawah tanah, atau di hutan-hutan, dan air tawar.

Dengan persaingan yang longgar dari hewan lainnya, mereka memiliki peluang untuk berpencar di sepanjang jalur evolusi yang berbeda, dan di seluruh dunia, menduduki Asia untuk pertama kalinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com