KOMPAS.com - Sebuah studi mengungkapkan kalau Tyrannosaurus rex atau T-rex saling menggigit di bagian muka saat sedang melakukan pendekatan ke lawan jenis.
Bukti tersebut didapat setelah ahli paleontologi menganalisis 202 fosil T-rex dari berbagai ukuran dan usia.
Peneliti pun menemukan bukti bekas luka gigitan pada 60 persen spesimen dewasa.
Mengutip Science Alert, Sabtu (18/9/2021) sekitar 66 juta tahun yang lalu, T-rex adalah dinosaurus predator terbesar di Amerika Utara selama zaman Kapur Akhir.
Namun saat ditemukan luka pada wajah T-rex, itu menjadi sebuah tanda tanya. Kira-kira apa yang mampu melukai mereka.
Jangkauan bekas luka dan jarak gigi akhirnya membuat para peneliti berpikir bahwa gigitan itu berasal dari rahang kuat spesies dinosaurus yang sama.
Baca juga: Bukan T-Rex, Ini Dinosaurus Predator Puncak di Rantai Makanan
Sebab karnivora lain di benua itu berukuran terlalu kecil untuk menghasilkan luka pada T-rex.
Pola bekas gigitan yang ditemukan pada tengkorak T. rex juga sangat konsisten dari satu spesimen ke spesimen lainnya, menunjukkan perilaku yang sama.
Peneliti juga menemukan kalau bekas luka pada muka T-rex sembuh secara ekstensif yang memperlihatkan bahwa gigitannya tak fatal.
Gigitan dinosaurus karnivora ini juga dilakukan berulang kali begitu mereka mencapai kematangan seksual.
Bekas gigitan ditemukan pada T-rex jantan, tetapi peneliti juga menyebut jika beberapa betina memiliki bekas gigitan T-rex yang serupa pula.
Analisis tengkorak tersebut menunjukkan bahwa perilaku mengigit pada T-rex mungkin dilakukan sebagai bentuk untuk melindungi teritori, sumber daya, atau persaingan seksual.
Baca juga: T-rex Remaja Disebut Jadi Penyebab Punahnya Dinosaurus Ukuran Sedang