Jika sejawat peneliti memverifikasi temuan ini dan menemukan hubungan antara ACE2 dan Long Covid, dengan menarget antibodi mungkin kita bisa menemukan terapi yang efektif. Selengkapnya baca di sini:
Penyebab Munculnya Gejala Long Covid Akhirnya Terungkap
Muhammad Fadli selaku Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berlangsung sejak Senin (13/9/2021) siang hingga Selasa (14/9/2021) dini hari memang menyebabkan terjadinya banjir di Banten.
"Banjir tersebut terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kota Serang," kata Fadli kepada Kompas.com, Rabu (15/9/2021).
Berdasarkan laporan data curah hujan pada 13 September 2021, ada 11 pos hujan yang melaporkan curah hujan lebat, sangat lebat, hingga ekstrem.
"Untuk hari ini dan besok (Kamis, 16 September 2021) wilayah Banten masih berpeluang terjadi hujan sedang hingga lebat," sambungnya.
Baca penjelasan BMKG selengkapnya di sini:
Banjir di Banten, BMKG Sebut Hari Ini dan Besok Masih Berpeluang Hujan
Para peneliti menyebutkan, jika badai Matahari ekstrem terjadi, maka dampaknya tidak hanya kiamat internet, tetapi banyak lagi yang lainnya.
Dampak kiamat internet akibat badai Matahari ekstrem ini sempat disinggung oleh Sanggetha Abdu Jyothi, asisten profesor di University of California, Irvine, dalam hasil penelitian yang bertajuk "Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse".
Efek kiamat internet yang dimaksudkan adalah, jaringan internet akan mati hingga berbulan-bulan lamanya di sejumlah negara di dunia.
Baca selengkapnya di sini:
Tidak Hanya Kiamat Internet, Ini 4 Dampak Badai Matahari Ekstrem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.