Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Virus Laut Utara, Peneliti Temukan Spesies Virus Baru

Kompas.com - 16/09/2021, 07:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Sebuah studi baru memberikan wawasan menarik tentang kehidupan virus laut di Laut Utara, di lepas pantai pulau Helgoland, Jerman. Bahkan, dalam studi ini, para peneliti menemukan beberapa spesies virus baru.

Studi ini dipimpin oleh Nina Bartlau dari Max Planck Institute for Marine Microbiology. Ia dan timnya menemukan komunitas virus dinamis yang dapat sangat memengaruhi kematian bakteri Laut Utara.

Dalam penelitian ini pun, mereka juga menemukan dan telah mengisolasi banyak spesies virus baru.

Menurut peneliti, rata-rata dalam ratusan ribu ganggang kecil dan satu miliar bakteri hidup di setiap liter air Laut Utara. Bahkan, seolah jumlah itu belum cukup, ada sekitar 10 miliar virus di setiap liter air dari Laut Utara yang mereka analisis.

Virus-virus ini, terutama menginfeksi bakteri dan memiliki dampak besar, dari beragamnya lingkungan mereka. Misalnya mereka dapat membunuh sel yang terinfeksi dan menyebabkan pembusukan, atau dengan mengubah ekspresi gen atau materi genetik mereka.

"Meskipun penting, virus jarang menjadi fokus penelitian kelautan," kata penulis pertama Nina Bartlau dari Max Planck Institute for Marine Microbiology, seperti dilansir dari Phys, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Hampir 200 Ribu Virus Baru Bersembunyi di Laut, Ini Maknanya bagi Kita

 

"Sepengetahuan saya, kami dengan ini memberikan studi pertama yang berhubungan dengan kehidupan virus Flavobacteria, yang merupakan bakteri paling umum di musim semi, di Laut Utara," imbuh Bartlau.

Banyak virus baru ditemukan

Para peneliti mengatakan bahwa penelitian ini membuat mereka takjub dengan keberagaman dan fag baru yang mereka temukan di Laut Utara. Fag adalah virus yang menginfeksi bakteri.

Oleh sebab itu, kehidupan virus yang dipelajari dalam studi tersebut, dikhususkan pada virus-virus yang menginfeksi Flavovacteria yang disebut flavophages.

Menurut rekan penulis Cristina Moraru dari Institute of Chemistry and Biology of the Marine Environment di University of Oldenburg, kelimpahan dan jenis fag berubah selama musim semi mekar.

"Misalnya, pada awal mekar kami hanya menemukan beberapa fag, yang meningkat dalam kelimpahan dari waktu ke waktu. Kami juga dapat menunjukkan bahwa spesies fag tertentu hanya ada. untuk waktu yang singkat, setelah itu hanya kerabatnya yang tersisa," jelas Moraru.

Kendati demikian, selama bertahun-tahun, kehidupan virus di Laut Utara ini cukup stabil. Fag yang berbeda dapat ditemukan dan diisolasi dalam dua tahun berturut-turut.

Baca juga: Medusavirus, Virus Raksasa yang dapat Mengungkap Evolusi Misterius Sel Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com