Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana dan Kapan Badai Matahari Ekstrem Bisa Terjadi?

Kompas.com - 14/09/2021, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badai Matahari adalah lonjakan pelepasan energi Matahari melalui titik-titik tertentu akibat terjadinya gangguan magnetik seiring tidak seragamnya kecepatan rotasi bagian-bagian permukaan Matahari dan antara permukaan dengan interior Matahari.

Ketidakseragaman ini menyebabkan garis-garis gaya magnetik Matahari bisa saling berbelit, terpuntir dan membentuk busur yang menjulur keluar dari fotosfera. 

Busur tersebut memerangkap plasma Matahari. Pada satu saat busur ini akan putus dan menghasilkan dua fenomena. 

Baca juga: Benarkah Badai Matahari Ekstrem Bisa Sebabkan Kiamat Internet?

1. Fenomena flare Matahari

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, fenomena yang pertama yang terjadi akibat busur memerangkap plasma Matahari adalah kilatan atau flare Matahari.

Flare Matahari ini merupakan proses pelepasan energi yang bisa disetarakan dengan kilatan cahaya pada las busur listrik. 

2. Pelepasan Massa Korona (PMK)

Selanjutnya, untuk fenomena yang kedua adalah pelepasan massa korona (PMK).

Marufin menjelaskan, PMK merupakan keadaan di mana 10-100 juta ton massa plasma yang semula tersekap di balik busur magnetik mendadak terlepaskan ke angkasa pada arah tertentu pada kecepatan tinggi (500 km/detik atau lebih). 

"Kombinasi keduanya menjadi badai Matahari," kata Marufin kepada Kompas.com, Senin (13/9/2021).

Badai matahari jadi badai matahari ekstrem

Lantas, kapan badai matahari bisa disebut dengan badai matahari ekstrem?

Mengenai hal ini, Marufin menjelaskan, berdasarkan puncak fluks sinar X yang dihasilkan.

Di antara puncak fluks sinar X tersebut terdapat 5 kelas dalam kilatan Matahari : A, B, C, M dan X. 

Kilatan Matahari A adalah yang terlemah dan X yang terkuat. 

"Badai Matahari eskstrim adalah kilatan kelas X yang sangat besar, misalnya X30 atau X100 atau bahkan lebih," jelasnya.

Baca juga: Badai Matahari Sebabkan Paus Abu-abu sering Terdampar, Kok Bisa?

Ia menambahkan, gangguan magnetik yang akan melahirkan badai ekstrem mencakup area fotosfera (permukaan) Matahari yang cukup luas.

Sehingga potensi pembentukan badai-badai kelas X akan sangat tinggi. Demikian pula frekuensi kejadian badai-badai kelas X akan lebih dari satu kali. 

Dalam kejadian badai Matahari kuat Maret 1989, nyaris seperempat fotosfera yang menghadap ke Bumi ditutupi oleh bintik Matahari raksasa.  

Badai yang dilepaskannya menyebabkan gangguan listrik massif di Amerika Serikat bagian utara dan Canada. 

Jaringan listrik Ontario Hydro terputus akibat sejumlah trafonya meledak, sehingga memaksa penduduk Quebec tidak memiliki aliran listrik sama sekali selama 9 jam kemudian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com